"Aku jadi belajar. Aku tidak akan biarkan teman aku yang memesan kalau lagi beli kopi di luar. Yang pasti aku selalu melihat langsung pembuatan kopi yang aku pesan. Karena kasus ini, aku juga mengurangi minum kopi di luar. Lebih suka minum kopi bikinan sendiri," ungkap Citra, saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Senin (25/1/2016).
Ramai diberitakan, Mirna tewas usai meminum es kopi Vietnam di Restoran Olivier, Grand Indonesia Shopping Town, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Dia sempat merintih kesakitan, kejang, dan mengeluarkan buih pada mulut begitu menenggak kopi satu sedotan.
Sempat dilarikan ke klinik mal dan Rumah Sakit Abdi Waluyo, namun nyawa perempuan 27 tahun itu tak tertolong.
Saat itu Mirna sedang bercengkerama dengan dua sahabatnya, H dan J alias S, di restoran tersebut. J diketahui memesan kopi untuk Mirna dan H.
Hasil pemeriksaan polisi menunjukkan, dalam kopi yang diteguk Mirna terdapat kandungan racun sianida.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Krishna Murti menyatakan pihaknya akan menetapkan tersangka dalam kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin pada Selasa, 26 Januari 2016.
"Kalau berasumsi, aku enggak tahu cerita detail. Tapi dari bukti yang ada, sudah mengarah ke tersangka ya. Semoga besok kebenaran ini terungkap. Buat aku, ini adalah pembelajaran. Seberapa lama kita berteman, itu tidak bisa menjadi patokan sahabat untuk selamanya," ujar Citra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
