Kisahnya mengharukan. Sebab, Akbar terakhir kali bertemu dengan ibu kandungnya saat berusia delapan bulan. Tentu ia tidak ingat bagaimana wajah sang ibu. Akbar juga tidak mengetahui penyebab ibundanya pergi meninggalkan dia.
"Kalau itu kurang paham. Cuma (tahu) sedikit, karena masalah itu, berantem," ucap Akbar di kanal YouTube Irfan Hakim.
Setelah mengetahui ia terpisah dengan Siti Sumiati, ia pun memutuskan untuk mencari ibunya. Anak kecil itu rela berjalan kaki dengan jarak tempuh yang jauh, yakni dari rumahnya di Kampung Sodong, Garut, hingga ke area Bandung.
Akbar berjuang untuk menyanggupi hidupnya sembari mencari sang ibu. Ia menjadi pemulung cilik sejak usia sekolah dasar (SD) dan tidur di jalanan karena tidak memiliki tempat tinggal.
"(Jadi pemulung) sejak putus kelas empat SD. Ada alasannya juga sih, karena sering kabur-kaburan juga mencari ibu," kenangnya.
Ia terus bertekad mencari Siti agar bertemu kembali setelah bertahun-tahun berlalu. Sebab, ia tulus menyayangi sang ibunda dan memiliki tujuan mulia.
"Peluk (dan) cium kaki. Ya meskipun orang tua sudah meninggalkan anak, tetapi tetap, anaknya sayang sama orang tuanya," ungkapnya.
Sementara itu, Akbar terkenal sebagai bocah pemulung yang giat membaca Al Quran. Foto Akbar saat meneduh di pinggir jalan sambil membaca Al Quran tersebar di media sosial.
Ketekunan Akbar dalam berdoa pun sampai di telinga Syekh Ali Jaber kala itu. Hingga akhirnya Akbar dijadikan anak angkat.
Bagi Akbar, Syekh Ali Jaber merupakan sosok pendakwah sekaligus ayah yang sabar. Bahkan, Syekh Ali Jaber tidak pernah marah selama Akbar hidup bersama pendakwah yang dikagumi banyak orang itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
