Di buku audio itu, sang aktris membaca cerita pendek yang berjudul 'Kepala di Pagar Da Silva'. Pada peluncurannya Ria kembali diminta untuk membacakan cerpen tersebut secara live.
Meski pernah menekuni dunia dubber pada saat masih anak-anak, Ria Irawan merasa 'geli' dengan cerpen karya Seno yang dibacakannya. "Aku nggak suka ceritanya, geli!," ujarnya.
Pasalnya, pada cerita itu digambarkan ada sebuah kepala seorang anak perempuan yang ditancapkan di pagar depan rumah ayahnya. Ria yang memiliki ketakutan dengan darah merasa tidak suka membaca cerita tersebut. "Proyek ini tuh nyebelin banget. Kalo waktu rekaman aku bisa bilang 'cut, cut!' sambil leha-leha. Tapi tiba-tiba tadi diminta baca lagi secara live di depan penonton, ya gak mungkin dong aku bilang 'cut! cut!' kasihan entar penontonnya," ujarnya.
Meski merasa buku audio karya Seno ini bagus dan merupakan inovasi baru, Ria tidak ingin ikut-ikutan membuat buku audio. "Jangan semua orang bikin audio book dong, trus habis itu langsung ngerasa jadi sastrawan. Orang Indonesia kan biasanya gitu, latah gak jelas," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id