"Negara kita negara hukum. Hukum adalah panglima tertinggi. Sebagai warga negara yang baik, alangkah bijaknya dia memenuhi panggilan kepolisian," ujar pengacara Abdul Malik, Alexander Kilikily, kepada wartawan.
Ia menekankan bahwa tidak ada satu orang pun yang kebal terhadap hukum di Indonesia. Maka, ia ingin Nikita dapat bersikap kooperatif dalam memenuhi panggilan pihak kepolisian.
"Dia ikutin lah aturan hukum di Indonesia. Di sini kita enggak ada kebal hukum. Di mata hukum kita semua sama," tutur Alexander Kilikily.
"Kalau ada laporan atau panggilan ya dihargai, dihormati, dan dijunjung tinggi. Sangat saya sayangkan sekali, beliau public figure banyak sekali pengikutnya dan mencontohnya," tambahnya.
Ia menekankan, apabila seorang public figure tidak bersikap kooperatif, akan berisiko kepada para pengikutnya. Sebab, termasuk telah memberikan contoh yang tidak baik.
"Kalau dia seperti ini, kan mencontohkan yang tidak baik ke pengikutnya. Ini sangat riskan dan berbahaya," katanya.
Kasus ini berawal dari foto Abdul Malik yang diunggah di Instagram milik Nikita Mirzani. Abdul Malik pun terkejut dan ketakutan setelah sadar dirinya dituduh sebagai orang yang mengirimkan teror berupa karangan bunga terhadap Nikita.
Setelah itu, dinyatakan bahwa Nikita Mirzani mengirimkan pesan dengan kalimat yang tidak pantas. Bahkan, Abdul Malik merasa bahwa ucapan Nikita telah memfitnah dirinya.
Namanya juga dicatut sebagai anggota jaringan preman. Sedangkan, Abdul Malik yakin bahwa dirinya bukan pelaku yang dimaksud Nikita.
Lantaran kejadian tersebut, Abdul Malik memutuskan untuk melaporkan Nikita Mirzani ke Polres Demak pada 11 Juni 2021. Nikita Mirzani sempat dipanggil polisi untuk dimintai keterangannya, namun tidak hadir. Pihak Polres Demak pun akan melayangkan panggilan kedua kepada Nikita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
