Menanggapi hal ini, kuasa hukum Marshanda, Aldila Warganda, tampak marah dan kecewa.
"Hari ini, ada bukti tambahan dari pihak Ben dan kuasa hukum berupa CD atau audio dari Rumah Sakit Jiwa Dharmawangsa, tapi tidak sah dan melawan hukum," ujar Aldila saat ditemui di Pengadilan Agama Jakarta Pusat, Selasa (14/10/2014).
Aldila 'mengancam' akan menuntut Ben atas rekaman yang dijadikan barang bukti tersebut.
"Siapapun yang terlibat dalam adanya video atau audio tersebut akan kami tindak tegas sampai setuntas-tuntasnya. Dan anehnya, bukti (rekaman itu) tidak diperdengarkan di persidangan. Kan harusnya diputar," ujarnya lagi.
Aldila marah karena rekaman tersebut adalah percakapan Marshanda dan orangtuanya yang direkam dan diambil tanpa izin.
"Pokoknya, siapa pun yang terlibat dalam video yang mengambil privasi orang tanpa ijin akan ditindak secara hukum ITE," ujarnya.
Sementara itu, pengacara Ben Kasyafani, Yanti Nurdin, tidak ingin memberikan tanggapan apapun mengenai bukti berupa rekaman yang dibawanya hari ini.
Yanti hanya menyatakan kecewa, karena pihak Marshanda hari ini tidak membawa saksi Riyanti Sofyan (ibunda Marshanda) seperti yang diminta hakim, pekan lalu.
"Jadi pada persidangan lalu, majelis meminta penggugat menghadirkan pihak keluarga, terutama ibu dan paman. Namun, mereka tidak bisa menghadirkan," kata Yanti.
Pada persidangan kali ini, Marshanda dan Ben Kasyafani tidak hadir karena sibuk. Sidang berikutnya digelar pada 28 Oktober 2014.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
