Medina memang tersangkut banyak masalah hukum. Dia sejauh ini menjadi tersangka dalam kasus pencemaran nama baik terhadap Marissya Icha. Dia juga menjadi tersangka dalam kasus dugaan penipuan dan pengancaman terhadap Uci Flowdea.
Ditambah lagi dengan sejumlah laporan rekan bisnisnya. Yang terbaru, Medina dituduh melakuka penipuan terhadap Denise Chariesta dan Uya Kuya dalam transaksi jual beli mobil. Dengan rentetan kasus hukum itu, keluarga meminta rekan Medina mau memahami kondisi anaknya.
"Mohon maaf pada teman-teman bisnisnya dan semua sahabat-sahabatnya. Mohon maaf semua bukan keinginan kami, itu terjadi begitu panjang sehingga menjadi akut dan sudah membahayakan jiwanya. Karena itu saya sangat prihatin semoga saja para investor atau rekan bisnis, bisa memaklumi dan memahami," kata ibunda Medina, Tien Wartini.
Sebagai pihak yang sedang bermasalah dengan Medina, pihak Uya Kuya tentu tidak suka dengan pernyataan itu. Astrid menganggap masalah kesehatan mental Medina tidak bisa dijadikan pembenaran untuk melakukan penipuan.
"Emosi gue. Mau nanya nih, memang kalau nipu orang ber-em-em, sampai buanyak yang kena tipu bisa dimaklumi? Besok-besok kalau orang ada yang nipu cuma ngomong harap dimaklumi!!!" tulis Astrid Kuya di Instagram Story-nya.
"Nipu 100 ribu sama nipu 1 miliar, tetap namanya nipu, bos! Enggak usah bilang perkara segitu saja kok ribet si Uya. Ini bukan masalah gue ditipu 100 juta, tapi soal harga diri, lo sudah nipu gue, lo maki gue, lo ancam gue! Dan ternyata banyak orang lain juga yang lo tipu," lanjut Astrid.
Medina dibawa ke rumah sakit jiwa karena penyakit bipolarnya disebut keluarga semakin parah. Meski Medina sempat keberatan dibawa ke rumah sakit jiwa, keluarga tetap memaksa.
"Sekarang ini masih dalam penanganan dokter karena bipolarnya sudah akut," ujar Tien.
Menurut Tien, salah satu pertanda kesehatan mental Medina sudah parah adalah ketika istri Lukman Azhari itu sempat berniat mengakhiri hidup dengan melompat dari atas gedung. Medina mengancam bunuh diri jika tidak dipinjamkan uang Rp100 juta. Keluarga pun menegaskan penempatan Medina Zein bukan rekayasa untuk menghindari proses hukum.
"Saya kan bukan ahlinya. Kalau dilihat, dia dua kali menyatakan (ingin bunuh diri). Dia bilang, 'enak ya loncat dari sini?' terus ke yang lain dia bilang, 'gue butuh Rp100 juta'. Ini tidak ada setting-an, kalau soal proses hukum kita kembalikan lagi kepada prosesnya nanti seperti apa," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
