"Penjahat itu mengambil ponsel cucu saya," kata McCartney, saat berbincang dengan awak media, seperti dikutip NME.
McCartney tidak menjelaskan siapa nama cucunya itu. Hanya saja, kata McCartney, cucunya merasa seperti seorang pengecut setelah perampokan menimpa dirinya.
“Cucu saya mengatakan, seharusnya memukul pria itu. Dia kembali dan merasa dirinya pengecut," beber McCartney.
Meski begitu, musikus legendaris ini tidak sependapat dengan pemikiran cucunya tersebut. Sebaliknya, tidak melawan ketika dirampok merupakan tindakan yang waras dan cerdas.
“Saya berkata, tidak, tidak, tidak, tidak! Pria itu memiliki pisau dan Anda tidak tahu, pria itu mungkin dapat menggunakan pisau itu'" katanya.
Saat membahas cobaan berat cucunya, McCartney juga ingat pernah merasakan hal sama ketika masih remaja. McCartney dirampok sekelompok preman untuk sebuah arloji yang tengah dikenakan.
"Ketika saya masih kecil, empat laki-laki yang lebih besar datang dan merampas arloji saya. Saya pada usia yang sama dengan cucu saya saat itu," kenang dia.
McCartney mengatakan, saat itu dia ingin berusaha melawan seperti yang diharapkan cucunya. Hanya saja, dia bilang, tindakan tersebut bisa menjadi bumerang buat McCartney.
"Saya pikir pada saat itu, saya harus belajar karate dan melawan. Tapi mungkin itu adalah hal terburuk," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
