Menurut putra Rima, Aditya Tumbuan, ibunya dibawa ke rumah sakit setelah mengalami demam tinggi akibat infeksi di bagian belakang tubuhnya. Setelah dirawat selama dua pekan, ditemukan infeksi lain di tubuh Rima.
"Pertama kali masuk Ibu Rima terkena infeksi dari luka bagian belakang, punggung belakang, infeksi tersebut membuat ibu demam tinggi," kata Aditya Tumbuan di Jakarta.
"Lalu kita bawa ke RS langsung ke ICU di sana dirawat kira-kira dua minggu, ternyata ada infeksi lain yang istilahnya merambat dari infeksi pertama yaitu paru-parunya mulai kerendem air harus disedot, dari situ berturut-turut menjalar ke ginjal," lanjutnya.
Adit menduga ginjal ibunya memang sudah bermasalah. Sehingga harus dilakukan cuci darah hingga berkali-kali.
"Menurut saya, kita rasa ginjal itu suatu hal yang memang kalau pasien itu sudah lama di rumah sakit, minum obat, lama-lama mungkin efeknya ke ginjal. Dan dari situ ibu harus dilakukan cuci darah atau HD dan selama di RSPAD ini sudah dilakukan 7 kali. Hasilnya memang membuat ibu stabil, tapi kadang memang usia yang membuat ibu itu seperti berjuang," jelasnya.
Kondisi Rima kembali menurun ketika hendak pindah ruangan. Menurut perawat, Rima mengalami gagal jantung.
"Jadi, ketika saya mau pindah, sepertinya ibu drop. Dokter langsung lari, perawat lari, bilang ke saya, 'ibu gagal jantung'. Akhirnya dilakukan pertolongan pertama. Di situ saya merasa bahwa memang sebaiknya ibu sudah saatnya untuk pergi," tutupnya.
Rima Melati akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada Minggu, 26 Juni 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
