Baginya, ada fakta abu-abu sekaligus dilema yang membuatnya kala itu harus membatalkan semus kontrak dengan berbagai pihak.
"Untuk bisa membuat lagu dan film Sherina pada saat itu sukses, mau enggak mau harus masuk ke industri pop. Enggak cocok dengan anak-anak sebetulnya," jelas Triawan dalam diskusi di @america, Pacific Place Mall, Jakarta, Rabu, 22 November 2017.
Menurutnya, ada banyak komitmen dan kontrak yang seharusnya tak dijalankan oleh anak-anak usia belia. Triawan mencontohkan, ketika Sherina dijadwalkan bernyanyi pukul sembilan malam, terkadang bisa mundur hingga pukul 11 malam.
"Anaknya sudah tidur. Bangun lagi untuk nyanyi, sangat tidak sehat," sambungnya.
Di satu sisi, ia merasa dilema ketika anak-anak membutuhkan variasi lagu dan film sehingga harus ada yang dikorbankan.
Triawan kemudian mengimbau kepada semua orang tua agar lebih berhati-hati dalam mengembangkan talenta anak.
"Kepada orang tua yang ingin anaknya terkenal secara natural (lewat bakat), hati-hati," tukasnya.
Sejak era Sherina bermusik, hingga kini belum ada lagi musik anak-anak sepopuler album Andai Aku Besar Nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id