Pada 21 Juli lalu, pihak kepolisian telah melakukan penggerebekan rumah produksi film porno di kawasan Jakarta Selatan. Terdapat lima tersangka yang terlibat dalam rumah produksi tersebut.
Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simamjuntak mengatakan bahwa Siskaeee merupakan salah satu pemeran dalam film rumah produksi itu yang berjudul Keramat Tunggak. Selain itu, ada juga sosok lain yang terlibat, yakni Virly Virginia.
"SKE dan VV, salah satu pemeran wanita yang ada dalam film Keramat Tunggak yang beberapa waktu lalu sudah diblokir Kominfo," kata Ade.
Kemudian, terungkap bayaran yang didapatkan oleh para pemain dari rumah produksi itu. Setiap pemeran diduga bisa memperoleh sebesar Rp10-Rp15 juta untuk satu judul film.
Kombes Ade Safri pun menjelaskan bahwa bayaran yang diterima oleh para pemain bervariasi. Tergantung seberapa berpengaruhnya terhadap konten yang dibuat untuk penonton.
"Bervariasi tergantung seberapa berpengaruh kuat dari pemeran di masyarakat," tutur Ade.
Nantinya Siskaeee dan Virly Virginia akan diperiksa sebagai saksi. Setelah itu, pihak kepolisian baru bisa memutuskan terkait status mereka selanjutnya.
"Kita akan periksa dulu sebagai saksi. Kita akan lakukan gelar perkara untuk memberikan kepastian hukum terkait, layak dijadikan tersangka (atau tidak) dengan dua alat bukti yang dimiliki penyidik," ujar Ade.
Akibat keterlibatannya itu, Siskaeee dan Virly Virginia bersama pemeran lainnya bisa dijerat dengan Undang-undang Pornografi Nomor 44 Tahun 2008. Mereka juga bisa terancam hukuman pidana penjara maksimal sepuluh tahun dan atau denda maksimal Rp5 miliar.
(Rafi Alvirtyantoro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
