Sutradara Joko Anwar -- ANT/Rosa Panggabean
Sutradara Joko Anwar -- ANT/Rosa Panggabean

Ruang Kreatif

Pelangi Karismakristi • 10 Februari 2016 16:01
medcom.id, Jakarta: Skenario adalah hal penting dalam sebuah film. Bisa dibilang, skenario adalah buku panduan yang harus dimengerti oleh semua pembuat film, produser, sutradara, DOP, art director, kru, dan tentunya Pemain yang siap memerankan tokoh di dalam skenario. Lalu, bagaimana cara membuat skenario yang baik?
 
Menurut Joko Anwar, banyak hal penting yang harus diperhatikan dalam menulis skenario film. Penulis skenario, sutradara, dan produser yang telah memperoleh sukses secara komersial dan penghargaan internasional ini membagi ilmunya pada Workshop Penulisan Skenario di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.
 
Dalam Workshop tersebut, Joko Anwar membagi metodenya dalam pencarian ide dan bagaimana merumuskannya menjadi materi penulisan skenario. Ia juga menjelaskan cara mengembangkan karakter-karakter yang menarik, serta membangun struktur skenario dengan atau tanpa prinsip penulisan skenario yang baku.

"Kalau kita membaca berita, pasti ada karakter, ada kejadian, ada 5W+1H. Ini akan membentuk cerita dengan sendirinya. Pastinya harus dicari karakter dan cerita menarik, agar orang percaya bahwa mereka bisa hidup dalam dunia nyata," tutur Joko.
 
Menulis skenario, lanjut Joko, ada standar industrinya baik dari segi format, struktur, dan hali lain yang bersifat teknis. Seorang penulis skenario juga perlu memperhatikan masalah estetika.
 
"Saya rasa (estetika) sudah dimiliki orang sejak lahir, tapi teknisnya harus dipelajari," ujar penulis naskah Film Janji Joni ini.
 
Kemampuan menyerap berbagai macam informasi juga wajib dimiliki seorang penulis skenario. Sebab, dari sanalah sumber ide akan muncul dengan sendirinya.
 
"Informasi bisa didapatkan dari manapun, termasuk berita di media. Apalagi kini zaman semakin mudah, sehingga bisa mengakses berita dari ponsel," papar Joko.
 
Pria yang baru saja meraih penghargaan Piala Citra sebagai sutradara terbaik Film A Copy of My Mind ini mengaku gemar membaca sejak dirinya kecil. Kebiasaannya membaca berita membuatnya mampu bereaksi terhadap suatu kejadian.
 
Dalam Workshop di GIK tersebut, ada juga Ubiet yang memberikan pelatihan mengenai musik etnik. Kegiatan mereka dikemas dalam Ruang Kreatif, sebuah program baru dari GIK yang akan dilaksanakan rutin selama 2016.
 
Seniman dan tokoh dari berbagai bidang akan membagi ilmu mereka pada pengunjung GIK. Dalam kesempatan tersebut, Ubiet yang menekuni musik etnik menyarankan pada pecinta musik untuk tidak tutup telinga dengan lantunan nada dari berbagai belahan bumi.
 
"Dari riset yang saya lakukan, rupanya nyanyian dari Bulgaria bisa kita dengarkan ornamentasinya. Hiasannya itu bisa kita temukan juga di nyanyian nusantara," papar perempuan bernama asli Nyak Ina Reseuki itu.
 
Masih ada cerita menarik lainnya dari seorang tata rias panggung. Penasaran? simak perbincangan Yovie Widianto dengan para seniman tersebut dalam IDEnesia di Metro TV pada Kamis (11/2/2016) pukul 22.30 WIB. Jangan lupa, ikuti kuis IDEnesia dan Galeri Indonesia Kaya dengan follow twitter @IDEnesiaTwit atau @IndonesiaKaya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan