Ke-10 buku yang dirilis tersebut yaitu, "Gadis Pramugari" karya Annastasia Anderson, "Kekasih Semusim" karya Dini Fitria, "Nawaitu Cinta" karya Natta Reza, "Jodoh Sang Superstar" karya Santy Diliana, "Haru Mahameru" karya Balakarsa, "Istri Kedua Gus" karya Anisa Ae, "Warkop DKI Kartun", "Si Juki Anak Kosan #1" karya Faza Meonk, "Filosofi Endog" karya Chef Arnold Poernomo, dan "Kecebong Kaesayangan" karya Sang Javas dan Kaesang Pangarep.
"Selain punya cerita yang mengibur, kami memilih buku-buku ini karena menawarkan nilai yang positif. Seperti salah satunya di dalam buku Chef Arnold. Di sana ada kisah perjuangan Chef dari sejak sebelum namanya sebesar sekarang, Chef juga mengajarkan bahwa pentingnya kerja keras dan menikmati proses kerja keras itu utk mencapai sesuatu yang besar," jelas Rina, Editor Falcon Publishing dalam keterangan tertulisnya.
Arnold Poernomo atau Chef Arnold mengaku senang bisa meluncurkan buku "Filosofi Endog". Buku ini ditegaskan Arnold bukanlah tentang resep masakan, tapi berupa kumpulan tulisan dia soal kehidupan dan kerja keras.
"Proses pengerjaan buku ini memakan waktu hampir satu tahun dan memuat banyak sudut pandang tentang hidup dan kerja keras. Kenapa judulnya telur (endog)? Karena telur itu basic sekali dan sangat multifungsi. Saya juga ingin berbagi tentang pentingnya persisten dan kerja keras, karena di dunia yang serba instan ini kadang orang suka lupa dengan proses, padahal untuk menjadi seseorang itu butuh proses, it takes time," jelas Chef Arnold.
Sementara itu, Kaesang Pangarep menggandeng Tim Sang Javas menghadirkan komik berjudul Kecebong Kaesayangan. Komik ini bercerita tentang kehidupan kecebong di dasar kolam. Kolam yang bernama Kolam Nusantara ini sangat unik. Karena ratusan, bahkan ribuan kecebong, turun-temurun hidup di sini. Mereka beraktivitas selayaknya kehidupan manusia.
"Dalam salah satu cerita di komik ada karakter yang suka menyebar hoax dan digambarkan bagaimana akibat berita hoax itu memengaruhi ketenteraman Kolam Nusantara. Ada, salah satu, kecebong yang suka hoax-hoax. Makanya kalau bersosial media kita harus bertanggung jawab," jelas Kaesaang.

"Kami menggunakan tokoh kecebong, karena mengambil analogi metamorfosis katak, dari kecil sampai dewasa. Metamorfosis yang bermuara pada harapan untuk terus berproses dan tumbuh menjadi besar," tambah Tim Sang Javas
Novel karya penulis tersebut sudah bisa dipesan melalui Program Pre Order yang sedang dibuka hingga tanggal 10 Mei 2021. Ada program gratis ongkir dan free voucher berlangganan KlikFilm selama dua bulan untuk setiap pembelian bukunya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News