"Tema acara ini berangkat dari kepedulian kader NasDem yang memiliki pengalaman di bidang seni," kata Wakil Ketua Organizing Committee (OC) Bidang Public Relations Panitia Kongres II Partai NasDem, Lathifa Al Anshori, dalam dialog yang digelar di Auditorium DPP NasDem, Gondangdia Jakarta Pusat, pada Selasa 3 September 2019
Lathifa mengatakan, industri seni di Tanah Air menggeliat. Hanya saja, pertumbuhan industri ini kurang mendapatkan perhatian pemerintah. Alhasil menimbulkan berbagai persoalan.
Pada sektor ekonomi misalnya. Menurut Lathifa, banyak pelaku seni di Indonesia yang hidup pas-pasan ketika memasuki usia senja. Dia menuntut pemerintah bertindak.
"Begitu banyak hal yang harus diperhatikan dan diperbaiki dalam sektor tersebut, terutama pelindungan terhadap pekerja seninya itu sendiri," beber dia.
Dia melanjutkan hal ini mesti menjadi perhatian pemerintah dan dikaji bersama. Lathifa juga mendesak aturan soal kesejahteraan seniman segera dimaktubkan dalam undang-undang yang sah.
"Kami berharap periode parlemen yang baru dapat meloloskan undang-undang yang dapat membantu pekerja seni Indonesia," beber dia.
Lebih lanjut, Lathifa ingin hasil dialog ini dijadikan poin perjuangan Partai NasDem melalui kursi parlemen. Dia berharap hasil dialog menciptakan siklus industri seni yang lebih baik di Indonesia.

Sementara itu, Caleg DPR RI terpilih dari Partai NasDem, M. Farhan, yang hadir dalam diskusi itu turut menyuarakan pendapatnya soal industri seni. Dia menilai perhatian pemerintah terhadap industri tersebut minim.
“Pertama, perlindungan sosial (keselamatan kerja dan kesehatan) yang dianggap sudah baik terlindungi," ujar Farhan.
Farhan juga menanggapi minimnya perhatian terhadap perlindungan karya atau Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI). Dia berharap hal ini bisa menjadi topik yang diperhatikan pemerintah dan dikaji bersama.
"Kedua, soal perlindungan karya atau Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) dan pemerintah dirasakan belum begitu hadir ke ranah ini,” ujar Farhan.
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, mengaku senang dengan digagasnya dialog bertajuk Quo Vadis Perlindungan Pekerja Seni. Surya Paloh berharap, hasil diskusi menghasilkan sumbangan pemikiran yang bisa digunakan dengan baik.
"Semoga hal ini menjadi sumbangan yang berarti baik untuk kalangan internal maupun bagi masyarakat luas," tandas Surya Paloh.

Dialog bertajuk Quo Vadis Perlindungan Pekerja Seni dihadiri sejumlah narasumber ternama Tanah Air. Diantaranya aktris kawakan Christine Hakim dan sutradara Nia Dinata.
Acara turut dihadiri caleg DPR RI NasDem terpilih M. Farhan, kader NasDem yang juga pekerja seni Lucky Hakim, serta Ketua Harian Indonesia Musik Forum (IMF) Setia Budi. Dialog ini dimoderatori Mongol Stress dan Eva Wondo dari Metro TV.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News