"Gue pernah merasa terganggu di suatu acara yang gue disuruh meremix lagu supaya terdengar lebih dance-able. Terus penggemarnya enggak terima. Mungkin dulu gue terganggu dengan komentar-komentar itu," tutur Dipha dalam konferensi pers virtual, Rabu (24/11/2021).
Itu merupakan contoh kejadian yang dialaminya ketika ada orang yang tidak menghargai karyanya. Dalam hal ini, Dipha tidak ambil pusing mendengarkan pendapat negatif di luar sana.
"Kalau sekarang sih gue ketawa. Karena mereka enggak tahu apa yang gue kerjakan, apa yang gue kasih di bumbu, bahkan mereka enggak tahu remix culture itu apa," ucapnya.
"Jadi gue enggak terlalu ambil pusing sih. Jadi bagaimana cara gue mengatasi this over-sharing culture, gue selau kasih jarak untuk mana yang harus dibagikan, dan mana yang enggak harus gue share," tambahnya.
Ia mengaku bahwa selama ini pun dirinya tidak pernah membagikan informasi atau menceritakan tentang keluarganya ke publik. Sebab baginya, itu merupakan salah satu privasi yang tidak perlu diketahui orang lain. Begitu juga tentang perjuangan hidupnya.
"Gue kadang-kadang share my struggle itu tipis-tipis saja. Apalagi tentang trauma gue. Kan zaman sekarang banyak tuh orang yang menceritakan tentang trauma mereka. Bagi gue kayak, apakah lo bakal menerima keuntungan dari hal itu?" jelasnya.
Dipha mengatakan, dia cocok dengan budaya netizen (warga net) yang sedang marak saat ini, yakni membagikan banyak informasi diri di media sosial. Sebaliknya, Dipha Barus memilih membagikan informasi yang akan berdampak positif bagi orang lain.
"Kayak misalnya gue share tentang cara membuat lagu, tentang cara gue berdamai dengan kelemahan gue. Emang sih yang kayak begitu engagement-nya enggak banyak. Tapi gue enggak peduli, gue mau orang yang butuh bisa melihat dan terbantu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
