Salah satu masalah yang kerap Puti temui adalah sampah yang kerap ditemui di sejumlah gunung. Puti pun merasa pentingnya edukasi kepada pengunjung agar tidak lagi meninggalkan sampah dan merusak lingkungan.
"Cukup menyedihkan. Melihat fenomena di Instagram dan yang apapun demi konten untuk mendapat like tinggi, tapi merusak lingkungan. Kita bawa sampah naik gunung juga harus dibawa kembali. Cuma ninggalin jejak kaki, enggak ninggalin apa-apa di sana. Cukup prihatin juga," kata Puti Chitara di kawasan Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur.
Puti bersama Barasuara mendapat kesempatan melihat langsung Pegunungan Ijen yang belum lama ini terbakar. Puti sedih karena kondisi pegunungan Ijen tidak lagi asri seperti ketika dia datangi beberapa tahun lalu. Mereka lalu melakukan aksi penanaman pohon agar ekosistem Pegunungan Ijen kembali pulih.
"Dulu di sini belum ada jalan setapak, belum ada becak. Waktu itu belum sehits zaman Instagram sekarang. Di atas itu bagus banget. Sangat wajib untuk semua rakyat masyarakat Indonesia yang memilih travel lebih baik ke sini. Karena kita memiliki aset bagus banget," ucap Puti.
Sementara itu, Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Nandang Prihadi berharap aksi penanaman pohon yang dilakukan Barasuara bersama Bakti Lingkungan Djarum Foundation bisa berdampak baik untuk Pegunungan Ijen. Apalagi, wilayah Pegunungan Ijen yang kemarin terbakar cukup luas yaitu, 900 hektar.
"Saat ini kami memang sedang merancang rencana pemulihan ekosistem. Ada yang menanam, ada yang pemulihan secara alami. Tentu bagi kami tak berhenti di sini karena kami harus selesaikan 900 hektar. Itu butuh waktu yang tak sebentar. Untuk tumbuh saja bisa puluhan tahun. Ini kita harapannya tak hanya dari menanam saja, tapi juga dari pemulihan alami," jelas Nandang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id