"Di sosial media, tentu ada lovers ada haters. Peperangan kita bukan senjata lagi, tapi hal-hal yang negatif dalam hidup. Gosipin ini, ngomongin ini tidak ada berhenti," kata Agnes dalam perhelatan peringatan Hari Perdamaian Dunia 2015, di halaman Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Minggu (20/9/2015) pagi.
Yang membuat miris, kata Agnes, pelaku penyebaran kebencian itu tak jarang berasal dari kalangan anak bangsa yang usianya relatif muda. Agnes sadar dengan posisinya sebagai publik figur, ia berkewajiban untuk menyadarkan anak bangsa, Khususnya penggemarnya yang tersebar luas, yang tampak dari akun twitter pribadinya dan instagramnya.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Saya harus pakai posisi saya untuk mempengaruhi fans saya. Beberapa minggu lalu saya tulis naskah deklarasi gerakan perdamaian yang bertajuk 'I'm Generation of Love,' sebagai cara menyebarkan perdamaian di kalangan sesama," ujar Agnes.
Berikut petikan deklarasi tersebut, yang ia bacakan di depan ribuan orang di halaman Balai Kota hari ini, Minggu, 20 September:
I am love. I am generation of love
I don't hate
I don't gloat over my brother
In the day of his misfortune
I don't take pleasure
In seeing people's trouble
I am generation of love
I love
I forgive
Hatred is my enemy
Love is my bullet
I will change the world
And the change starts within me
This is my oath.

Foto: Agnes Monica / Twitter
(AWP)