"Dear Bapak Gubernur/Ketua PSSI, Anda angkuh sekali," tulis Anji (@duniamanji) di postingan video Instagram, Selasa, 25 September 2018.
Anji mengunggah potongan video wawancara yang dimaksud. Dalam video 30 detik ini, Aiman Witjaksono dari Kompas TV memberi pertanyaan terakhir kepada Edy, apakah tanggung jawab barunya sebagai Gubernur terganggu oleh jabatan sebagai Ketua PSSI. Edy justru bertanya balik dan menyebut Aiman tidak berhak menanyakan urusan tersebut kepadanya.
Click to Expose
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
"Kalau tidak, tentu Anda tinggal menjawab. Ini pertanyaan sederhana sesungguhnya, Pak Edy."
"Bukan hak Anda juga bertanya kepada saya."
Dalam keterangan postingan video, Anji menyebut bahwa pejabat publik seharusnya memiliki tanggung jawab publik dan publik berhak untuk mendapatkan informasi mengenai kinerja sang pejabat. Apalagi, pejabat sudah bisa membuka akses informasi dan diskusi lewat media sosial.
"Jika kemudian ada pertanyaan tentang hal yang berhubungan dengan kinerja, tentunya sah saja," tulis Anji.
Anji berharap Edy bisa melontarkan jawaban lain yang lebih berbesar hati dan enak didengar. Dia memaklumi bahwa jabatan ganda, apalagi mengurus dua hal besar bersamaan, memang repot.
Di sisi lain, Anji tidak sepakat dengan pendapat orang-orang yang menyalahkan Edy atas kasus tewasnya suporter Jakmania di Bandung pada Minggu, 23 September. Dia sepakat bahwa Edy, sebagai Ketua PSSI, harus lebih keras dalam menekan tindakan anarkis sebagian suporter sepak bola Indonessia.
"Hal ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Sebagai Ketua PSSI, Anda punya kemampuan besar untuk mengubah mental mereka. Ajari mereka, Pak," tulis Anji.
Anji, bernama lengkap Erdian Anji Prihartanto, adalah musisi kelahiran Jakarta 1979. Dia sempat menjadi vokalis grup musik Drive selama tujuh tahun sejak 2004, sebelum memulai karier solo. Sebagai penyanyi solo, dia telah merilis dua album studio pada 2013 dan 2014. Singel terbaru adalah Indonesia Berpesta, yang menjadi bagian dari album lagu Asian Games 2018.
(ASA)