Polisi sendiri sudah menetapkan lima orang tersangka dalam kasus produksi film porno ini. Termasuk Irwansyah selaku sutradara dan pemilik rumah produksi.
Setelah diperiksa polisi, Siskaeee yakin dirinya tidak akan menjadi tersangka. Pasalnya, dalam kontrak yang dia tandatangani, tercantum perjanjian jika Siskaeee sebagai talent terbebas dari tuntutan hukum.
"Di surat perjanjian dia menyebutkan bahwasanya ketika ada tuntutan hukum nantinya, pihak kedua yaitu saya sebagai talent tidak ikut bertanggung jawab," kata Siskaeee di Jakarta.
Selain Siskaeee, ada belasan pemeran wanita lain dan pria yang ikut diperiksa polisi. Siskaeee makin percaya diri karena pernah bertemu tim legal dari rumah produksi. Saat itu, Siskaeee dijanjikan tidak akan terseret.
"Jadi tanggung jawab penuh ditanggung oleh pihak pertama kali makanya saya percayakan kepada mereka karena ya itu tadi saya diketemukan oleh tim legal atau kuasa hukum dari PH tersebut," ujarnya.
Rumah produksi Kelas Bintang sudah memproduksi 120 film berbau pornografi. Selama berjalan hampir setahun, mereka mendapat keuntungan hingga ratusan juta.
Siskaeee sendiri mendapat bayaran Rp10 juta untuk sekali bermain di film Kramat Tunggak. Siskaeee beralasan menerima tawaran karena dijanjikan bermain film bertema religi.
Siskaeee mengaku tiak ada unsur kekerasan dalam proses syuting film 'Kramat Tunggak'. Para pemeran dibayar di awal.
"Kami talent sudah ada perjanjian kerja dan dia sudah mempertemukan dengan sistem legalnya, jadi aman dan sudah ada perjanjian juga," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
