Erwin mengenang ibunda sebagai penonton sejati yang selalu meluangkan waktu menonton setiap konsernya.
"Ibu saya adalah penonton setia apapun yang saya buat. Di mana pun, apa pun konser saya, pasti beliau datang. Dan sejak kecil, beliau selalu mengizinkan saya bermain musik," tutur Erwin saat ditemui di rumah duka, Jalan Pala Kav 315A, Blok A, Cinere, Jakarta, Selasa (18/8/2015).
Erwin mengungkapkan, kondisi kesehatan ibundanya sempat membaik, namun tiba-tiba drop tiga hari yang lalu.
"Ibu awalnya menderita dibetes, sudah 29 tahun lebih. Jadi komplikasi, dan sudah dua bulan terakhir dirawat di rumah sakit. Beliau meninggalkan enam anak dan 13 cucu," ungkap Erwin.
"Kami dekat banget sama dia. Ketika sakit, dia berjuang banget untuk sembuh. Mungkin ini yang terbaik buat beliau," imbuhnya.
Di mata Erwin, ibu adalah sosok yang paling dia banggakan. Pasalnya, ibu lah yang mengasuh anak-anak dalam keadaan single parent karena sang suami telah wafat sejak Erwin masih kecil.
"Kita sepakat kagum sama ibu. Saat kecil, kita dibesarkan sama ibu seorang diri, karena ayah meninggal sejak umur saya 8 tahun. Ibu benar-benar berjuang untuk kita. Kebayang betapa sulitnya menjadi seorang single mother tanpa warisan dan bisa membesarkan kami semua," kenang Erwin.
Sariati Gutawa meninggal dunia dalam usia 80 tahun, Selasa (18/8/2015), pukul 04.49 WIB, di RS Siloam. Jenazah Sariati akan dimakamkan setelah zuhur di TPU Astana Anyar, Jalan Bojongloa, Panjunan, Bandung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
