Yovie Widianto dengan Happy Salma dan Reza Rahadian di IDEnesia di Metro TV
Yovie Widianto dengan Happy Salma dan Reza Rahadian di IDEnesia di Metro TV

Lakon Bunga Penutup Abad

Pelangi Karismakristi • 27 Juli 2016 18:20
medcom.id, Jakarta: Seni teater di Indonesia boleh dibilang meredup. Tapi kabar baiknya, masih ada segelintir orang yang peduli dan mencintai panggung peran ini.
 
Tidak lama lagi, sederet aktor dan aktris ternama di Indonesia, seperti Happy Salma, Chelsea Islan, Reza Rahadian dan Lukman Sardi akan beradu peran dalam Lakon Bunga Penutup Abad. Sandiwara teater di bawah arahan sutradara Wawan Sofwan ini akan digelar pada 25 dan 26 Agustus 2016 mendatang di Gedung Kesenian Jakarta.
 
Di dalam teater ini, Reza Rahadian akan berperan menjadi Minke, Happy Salma sebagai Nyai Ontosoroh, Lukman Sardi memerankan Jean Marais dan Chelsea Islan sebagai Annelies. Lakon Bunga Penutup Abad berkisah tentang cinta jarak jauh Minke dengan Annelies. Sepanjang perjalanan dari Wonokromo ke Nederland, Annelies ditemani Panji Darma, pengawal yang diutus ibunya, Nyi Ontosoroh.

Melalui surat-surat Panji Darma, Minke mengetahui kondisi istrinya, yang hari demi hari menderita. Surat-surat tersebut, membawa nostalgia bagi Minke, Annelies, dan Nyai Ontosoroh.
 
Lakon Bunga Penutup Abad diadopsi dari tetralogi karya sastrawan Indonesia, Pramoedya Ananta Toer. Sandiwara tersebut akan membawakan dua dari empat tetralogi, yang pertama dan kedua, yakni Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa.
 
Salah satu produser yang juga ikut bermain peran dalam teater tersebut, Happy Salma, mengaku memiliki tantangan tersendri. Terutama untuk mencari sudut pandang yang menarik, sehingga bisa menyajikan pertunjukan yang tidak mengecewakan.
 
"Tantangan terberat tentu mencari sudut pandang yang menarik dari tetralogi, di mana di dalam tetralogi itu banyak sekali cerita yang cukup dalam. Kalau diambil setengah-setengah, takutnya pecinta karya Pram bilang 'Aduh kok sayang nggak diambil (bagian yang disuka). Tapi yang belum pernah baca juga enggak mengerti. Jadi, bagaimana untuk berada di tengah dua penonton, menyatukan mereka, itu tantangannya. Selain itu juga, tantangannya menyatukan jadwal para aktor," papar pemeran Nyai Ontosoroh ini.
 
Pada kesempatan yang sama, Reza Rahadian yang berperan sebagai Minke melihat saat ini perkembangan teater mendapat perhatian sedikit dari masyarakat. Artinya, penggemar masih sangat terbatas dan segmented.
 
"Saya juga punya misi pribadi di sini. Saya punya keinginan untuk bisa membantu dunia teater agar lebih hidup lagi dan bisa dilihat anak muda lagi. Jadi, buka terbatas dari diri kita untuk kita, atau untuk komunitas tertentu dan senior-senior saja," ungkap pria pemeran Minke ini.
 
Reza sendiri mengaku bahwa Pramoedya Anantatoer memiliki pola bercerita sendiri. Menurutnya kini dunia sastra di Indonesia tidak banyak yang bisa meniru jejaknya.
 
"Kekuatan karya Pramoedya ada pola bercerita. Dia bisa mengkorelasi antara sejarah lalu cerita rekaan atau pribadinya. Sekarang kan di Indonesia umumnya hanya fiksi dan non fiksi saja," imbuh dia.
 
Sama halnya dengan Happy Salma yang juga pecinta karya Pramoedya, Reza begitu mengagumi karya-karyanya. Dikatakan Happy, saat membaca karya sastrawan yang wafat 10 tahun lalu ini, seperti memiliki ikatan emosional, sehingga merasa dekat dengan tokoh yang diceritakan.
 
"Seolah ini 'Benar enggak sih.' Seolah hidup dan nyata. Dan tidak bisa dipungkiri, Pram adalah sastrawan Indonesia yang berkali-kali mendapat nominasi nobel, walaupun tidak menang. Bukunya saja sudah diterjemahkan hampir 200 bahasa di dunia. Di beberapa universitas Perancis misalnya, bacaan wajibnya untuk mengetahui modernisasi lahir itu dengan karya Pram. Sebagai anak bangsa, sayang kalau kita tidak mendalami dan baca sehebat apa karyanya," ujar aktris berambut panjang ini.
 
Dengan adanya pertunjukan ini diharapkan masyarakat akan lebih melirik seni teater. Happy juga berharap dukungan pemerintah serta pengadaan tempat yang memadai.
 
"Kita harus terus melakukan dan melakukan agar industri ini bisa hidup pelan-pelan. Kuncinya ya berkarya terus tidak ada habisnya. Aku percaya sekali seperti Teater Koma, Teater Mandiri, itu bisa bertahan bertahun-tahun karena kecintaannya tidak putus," tutur Happy.
 
Simak perbincangan Yovie Widianto dengan Happy Salma dan Reza Rahadian di IDEnesia di Metro TV pada Kamis (28/7/2016), pukul 22.30 WIB. Jangan lupa, ikuti kuis IDEnesia dan Galeri Indonesia Kaya dengan mem-follow twitter @IDEnesiaTwit atau @IndonesiaKaya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan