Kejadian itu terjadi ketika Abidzar memandu acara karaoke di kafe tersebut. Saat sedang asyik bernyanyi, Abidzar merasa ada yang memegang bagian sensitif tubuhnya.
"Kemarin kita diundang main di satu cafe mereka sedang ada acara, kami datang ke sana, sampai akhirnya mereka request satu lagu. Sekadar info juga, di panggung itu kita sudah sediain garis batas, cuma emang penontonnya pas dimulai tuh dil uar kendali sampai akhirnya si perempuan ini melakukan aksi memegang bokong gue," jelas Abidzar.
Setelah kejadian itu, Abidzar langsung menegur pelaku. Dia menegaskan tindakan yang dilakukan sang perempuan merupakan bagian dari pelecehan seksual.
"Gue saat itu langsung bilang, kalau laki-laku gue enggak akan bilang itu pelecehan karena mungkin dia bercanda, tapi ini kan perempuan. Di situ tapi gue enggak langsung marah cuma gue langsung bilang, sorry ini pelecehan," paparnya.
Dari kejadian tersebut, Abidzar mendapat pelajaran berharga. Dia kini menjadi lebih hati-hati bergaul dan menjaga diri agar kejadian serupa tidak terulang.
"Pasti sih, maksudnya untuk lebih menjaga diri lagi pasti supaya tidak terjadi kejadian seperti itu lagi. Cuma yang perlu diketahui itu bisa dijadikan pelajaran untuk lebih menjaga hati dan menjaga etika yang lebih baik, karena etika kan mulai dari hati," jelasnya.
Lebih dari itu, Abidzar pun ingin menyampaikan pesan kepada para korban pelecehan seksual untuk berani bersuara. Paling tidak para korban pelecehan ini sadar bahwa mereka tidak sendirian.
"Gue nge-blow up ke medsos bukan ingin menyudutkan tapi karena gue mau mengedukasi orang-orang. Makanya gue enggak tunjukin nomornya atau mukanya (pelaku)," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
