"Papa kemarin tensinya sering tinggi. Kan di sidang sebelumnya seharusnya dia enggak datang sebagai saksi, tapi malah dijemput paksa, akhirnya tensi naik. Ada kejadian yang bikin kondisi papah naik turun," papar Velove di PN Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (25/11/2015).
Tak hanya itu, pihak keluarga pun turut sedih karena keadaan penjara Kaligis yang berbeda jauh dari kehidupan sehari-harinya. "Kami sedih penjara papah tidak pakai AC, kipas angin pun tidak. Papa akhirnya minta dibawain lampu baca yang ada baterainya, karena enggak ada listrik. Karena papah kan suka nulis," jelas Velove.
Velove pun berharap agar hukuman yang dijatuhkan kepada ayahnya bisa diberikan seadil-adilnya. Dan Kaligis pun meminta kepada anak-anaknya agar tetap tegar menghadapi persidangan dirinya.
"Sebisa mungkin aku enggak depresi. Yang bikin sedih itu karena justru papa yang menangis kalau lihat anak-anaknya sedih. Dan aku juga harus cari kesibukan dan menjalani syuting agar tidak larut dalam kesedihan," paparnya.
Seperti diketahui, Jaksa Penuntut Umum menuntut OC Kaligis dengan hukuman 10 tahun penjara dan denda Rp500 juta subsider pidana kurungan pengganti selama empat bulan. OC Kaligis dianggap terbukti menyuap hakim dan panitera PTUN Medan sebesar 5 ribu dolar Singapura dan USD15 ribu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
