Konflik Marshanda dengan ibu kandungnya, sedikit banyak turut mempengaruhi pertimbangan KPAI dalam memberikan hak asuh Sienna. Apalagi, Marshanda diduga mengidap gangguan jiwa bipolar disorder II.
"Kita lihat, Ben ayah yang bertanggung jawab dan cakap dalam kewajiban mengasuh anak tersebut," ujar Sekretaris KPAI Erlinda, M.Pd, saat ditemui di Kantor KPAI, Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/8/2014).
Dalam merekomendasikan hak asuh anak, KPAI melihat berbagai faktor. Faktor lingkungan, kejiwaan, dan tanggung jawab orangtua adalah beberapa di antaranya. Hal ini penting karena menyangkut kenyamanan, pertumbuhan fisik, dan perkembangan mental anak.
Walau melakukan investigasi, KPAI tetap tak berwenang menjatuhkan putusan apakah Marshanda atau Ben yang berhak atas hak asuh Sienna. Proses putusan hak asuh anak tetap diserahkan kepada pengadilan.
"Kalau Ben mengajukan banding, rekomendasi dari kami menjadi catatan penting. Kalau ibunya tidak cakap, misalnya seperti kasus Zarima, kuasa asuh kita kasih kepada pengacara. Kenapa? Karena ada celah pada diri seorang Zarima, dia memakai narkoba dan dia pernah berada di penjara akibat perbuatan pidana," kata Erlinda mencontohkan.
Sidang cerai Marshanda dan Ben sendiri belum mencapai final. Selasa pekan depan (26/8/2014), keduanya kembali menjalani sidang dengan agenda pembuktian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
