"Tidak ada karya yang benar-benar orisinil. Ide itu biasanya hanya 10 persen. Sisanya, pasti ada pengaruh dari tempat lain," ujarnya saat ditemui di kawasan Cawang, Jakarta Selatan, Rabu (19/5/2015).
Meski terkesan menyadur, presenter ini menegaskan, membuat sebuah program televisi bukan pekerjaan mudah.
"Jangan dibilang cuma meniru. Saya sudah buktikan kalau itu pekerjaan sulit. Kenyataannya, tidak semua program acara yang punya rating tinggi di luar negeri akan besar juga di sini. Begitu pun sebaliknya," jelasnya.
Helmy mencontohkan, program acara Uang Kaget yang diproduksi pada 2004. Dia mengakui, acara tersebut terinspirasi sebuah program televisi di Jepang.
"Acara itu sebenarnya terinspirasi dari program acara di Jepang, bernama Easy Money. Di Jepang, program itu ratingnya rendah. Tapi responsnya sangat bagus di Indonesia. Jadi, semua bergantung pada bagaimana eksekusinya. Bukan idenya," tegas pria 52 tahun itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News