"Begitu memerankan karakter Emak di Keluarga Cemara tuh kayak diingetin bahwa kelembutan adalah kunci. Kesabaran adalah kemenangan. Jadi kayak setiap Kali ada masalah di keluarga, mundur, pikir dulu, tenang-tenang," kata Nirina Zubir di Jakarta.
Sebagai seorang ibu di kehidupan nyata, Nirina juga merasa dekat dengan sosok Emak. Namun, Nirina mengakui dirinya tidaklah sempurna. Ada kalanya dia juga bersikap keras kepada anaknya dulu.
"Aku enggak pernah sih maksudnya yang terlalu (marah). Pernah sih sekali dulu masih kecil anak-anak aku terlalu keras tapi itu menjadi penyesalan sampai detik ini," ungkap Nirina.
Anak tertua Nirina sudah berusia 12 tahun. Bersama Ernest, Nirina hendak menerapkan cara mendidik anak seperti bermain layangan.
"Aku didik anak itu seperti main layangan sih. Ada ototiternya, ada pertemanannya tapi juga karena selamanya kamu dengerin mami ada saatnya aku dengerin anak jadi kayak main layangan. Kadang kencang, kadang rendah. Aku ingin jadi orang seperti itu," jelasnya.
Bagi Nirina, yang terpenting menjadi orangtua adalah mau belajar dari kesalahan. Apalagi, sekarang panduan dan informasu menjadi orangtua mudah diakses di internet.
"Makanya benar-benar enggak apa-apa lah kita kasih kesempatan buat diri kita sendiri pernah melakukan kesalahan tapi kita juga masih bisa memperbaikinya. Intinya tetap kita menjadi orang tua mencoba menjadi yang terbaik tapi senyaman mungkin kitanya," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
