“Aku sempat kerja di production house sebagai production coordinator, lalu di MNC TV jadi tim kreatif tapi hanya sebentar,” jelas Danilla. Pekerjaan itu dia jalani sembari merintis kariernya di dunia musik.
“Lalu yang terakhir kerja jadi guru TK, tapi baru dua hari berhenti karena enggak kuat lihat bocah-bocah nangis. Emang pengin ngajar tapi aku lihat sistem pengajaran ada yang enggak cocok. Akhirnya full time di musik,” lanjutnya.
Danilla. (Foto: Tantyo Satria Wibowo)
Danilla awalnya tidak mengira akan menjadi penyanyi solo seperti sekarang ini. Dahulu dia menganggap musik adalah bagian dari hobinya saja, sehingga tidak terlalu ambisius. Putri dari musisi Ika Ratih Poespa itu bahkan awalnya menyangka akan berkarier di industri penyiaran.
“Mama pengin aku jadi presenter sambil nyanyi. Nyanyi itu udah dari atas (anugerah), kalau bisa terus bernyanyi. Sudah dikasih gift makanya dimaksimalkan,” ujar Danilla.
Meski telah mengakhiri profesinya sebagai guru, Danilla tidak menampik bahwa dia masih berkeinginan untuk mengajar. Menariknya, meski pelantun Buaian itu tertarik terjun ke dunia pendidikan, dia mengaku sempat memiliki pengalaman buruk saat menjadi murid.
“Sekolah hal paling aku enggak suka karena membuat aku merasa terintimidasi. Guru resek, murid geng-gengan. Dari SD kayaknya mengalami hal itu. Bukan karena aku enggak suka belajar,” cetusnya.
Selain pernah berprofesi sebagai guru, satu hal yang tidak disangka-sangka dari Danilla adalah dirinya seorang penggemar game, “Dulu aku intovert banget, mainnya sama laki-laki yang main game. Ada sahabat lima orang, kita main Ragnarok, Counter-Strike. Aku suka game horor Fatal Frame.
Aku suka banget game-game di PlaySation 2. Karena sekarang enggak ada waktu, paling main The Sims. Kalau online dulu terakhir mainnya Ragnarok sama Tantra,” beber Danilla sembari tertawa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
