"Perlawanan tidak. Tetapi self defense (melindungi diri) iya," ujar kuasa hukum Ijonk, Yohan Christianto, kepada wartawan.
"Kalau misalkan dipukul pasti kan tangkis atau tahan tangan. Itu refleks manusia. Enggak ada tangkis terus pukul balik," timpal Ijonk.
Ia menekankan bahwa dirinya tidak kembali memukul sang istri. Begitu juga pengancaman dengan barbel, tidak dilakukannya. Ijonk pun menunjukkan bukti berupa tangkapan layar dari rekaman CCTV.
Sebastian yang juga kuasa hukum Ijonk menjelaskan, bukti tangkapan layar tersebut tidak memperkuat laporan Ijonk terhadap Dhena. Melainkan, ada sejumlah bukti lainnya.
"Itu video bukan visum pelaporannya. Ini ada beberapa rentetan, salah satu yang kami tunjukan adalah bukti screenshot-nya dari CCTV berupa gambar bergerak," jelas Sebastian.
"Saya tegaskan klien kami hanya membela diri. Definisinya hanya mencegah agar tak disakiti secara fisik. Konkretnya berupa menahan," tambahnya.
Video itu diambil dari CCTV yang berada di kamar Ijong dan Dhena. Pada bukti itu, diduga terlihat Ijonk ditendang Dhena dan diancam menggunakan barbel.
Sementara itu, pernikahan Ijonk dan Dhena diadakan secara tertutup pada 27 Mei 2012. Keduanya dikaruniai tiga anak. Kehidupan rumah tangga mereka tidak dipublikasikan, namun Dhena melayangkan gugatan cerai pada 30 Agustus 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
