"Dia mengirimkan foto mobil, foto vila. Kita pikir 'Ah kebetulan pengin happy-happy', jadi enggak usah mikir segala macam," tutur Astrid di kanal YouTube Hitz Infotainment.
Setelah mengetahui apa saja fasilitas yang akan didapatkan, Astrid pun mengirimkan uang sebagai DP (Down Payment). Namun, ketika tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai, Astrid dan Uya kesulitan menghubungi orang yang bertanggung jawab untuk keperluan akomodasi mereka.
"Turun pesawat, tim aku telepon 'mba kita satu jam enggak dijemput. Aku langsung telepon dia (agen travel), aku di-block. Handphone Mas Uya juga di-block. Dan aku luntang-lantung di depan gate bandara," ucapnya.
"Serius itu duduk. Dan itu lucunya, kita benar-benar enggak marah, enggak apa, hanya ketawa. Kita ditipu, masih bisa ditipu," tambahnya.
Ia mengatakan bahwa suaminya sempat curiga tentang penipuan berkedok agen travel. Sedangkan Astrid, tidak yakin keluarganya akan ditipu.
Pada kejadian itu, Astrid sempat berpikir bahwa keluarganya di-prank. Sebab, mereka sering kali membuat konten prank untuk ditayangkan di kanal YouTube. Namun nasib berkata lain.
"Tiba bandara, pas timku telepon, kita lihat kanan kiri, ini ada kamera enggak? Jangan-jangan gue di-prank," kenang Astrid.
Di sisi lain, keluarga Uya Kuya memutuskan untuk tidaak melaporkan pelaku penipuan agen travel itu ke polisi. Namun, Astrid mengungkapkan kejadian yang dialaminya ke publik, agar tidak ada lagi yang merasakan hal tersebut.
"Kita masih punya uang, punya banyak teman, minta tolong sana sini. Tapi bayangkan kalau orang yang uangnya pas-pasan bagaimana. Makanya aku unggah di Instagram biar orang pada aware, biar orang enggak tertipu," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News