Cholil Mahmud berharap, peran Yovie sebagai Stafsus Presiden di era pemerintahan saat ini dapat membantu menggaungkan isu terkait royalti musik untuk mewakili suara dari para musisi di Indonesia.
"Semoga bisa lah ya, karena kan sekarang Mas Yovie masih Ketua di FESMI (Federasi Serikat Musisi Indonesia), dia juga mungkin bisa memberikan strategi apa yang baik buat pemerintah sekarang untuk memperbaiki situasi saat ini," ucap Cholil di Semesta's Gallery, Lebak Bulus, pada, Jumat 1 November 2004.
| Baca juga: Jadi Stafsus Presiden, Yovie Widianto Ingin Lakukan Hal Ini |
Menurut Cholil, ketidakadilan itu nyata adanya. Hal tersebut terbukti dari beberapa musisi yang karyanya populer didengar, namun tidak menerima manfaat sepeser rupiah pun dari hasil karya nya tersebut.
"Karena kan bahwa ketidakadilan itu nyata. Ada orang yang lagunya didengarkan terus nggak mendapatkan manfaat dari lagunya itu (royalti musik). Itu kan udah nyata ya dan banyak musisi-musisi yang lagunya populer itu sakit-sakitan, kayaknya jangan terulang lagi lah," terangnya.
Sebagai penutup, vokalis ERK itu juga menyampaikan bahwa, kecarut marutan saat ini sebenarnya dapat diselesaikan secara perlahan.
"Kita perlu berbenah lebih cepat dan semoga ke carut marutan tadi, yang dibilang kita ngomongin royalti melulu, bisa diurai sedikit-sedikit gitu," ucap Cholil.
"Saya pikir nggak gampang, tapi harusnya bisa lah ya. Kita punya satu sistem yang lebih baik dan berharap itu bisa terjadi," tutup Cholil.
| Baca juga: 8 Rekomendasi Film Klasik Legendaris yang Wajib Ditonton |
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
