Tampil dalam grup bernama Barry Likumahuwa Eksperiment, area pertunjukkan Barry dipadati cukup banyak penonton.
Seperti aksi-aksi Barry sebelumnya, dia selalu sukses mengundang gelak tawa penonton lewat sikap kritisnya. Kali ini, putra dari musisi senior Benny Likumahuwa menyorot nasib musisi jazz di panggung festival yang menggadang titel jazz ini.
"Gue sedih, musisi yang gue hormati mainnya (panggung-panggung) belakang, yang nonton orang sambil makan. Yang di depan (panggung utama) lagu-lagu yang ada video klipnya," ucap Barry.
Barry memang sudah tak asing lagi dengan festival musik ini. Dia sudah berkali-kali tampil di JJF, entah tampil bersama ayahnya, atau dengan proyek musik lain, termasuk Barry Likumahuwa Project.
"(Yang di panggung utama) Lagunya memang bagus banget (kemudian menyanyikan bagian reff Kesempurnaan Cinta). Nyanyinya keren, tapi tetap bukan jazz," ucap Barry disusul tawa penonton.
"Yang jazz beneran ada deh, yang kemarin main di Grammy," sambung Barry merujuk pada pianis muda Indonesia, Joey Alexander.
Di akhir penampilannya, Barry tak ketinggalan menyampaikan pesan positif tentang persatuan.
"Setiap masalah yang kalian hadapi selalu ada kesempatan untuk bangun. Lagu ini buat yang masih percaya Tuhan masih sayang sama Indonesia, makanya banyak keunikan lahir di sini,"
"Saya percaya negara ini tak rusak karena perbedaan agama. Sudah waktunya Hindhu, Buddha, Islam, Kristen tak ada permusuhan. Kasih tak kenal batas," pekik Barry sebelum memulai lagu terakhir, Unity.
Barry Likumahuwa Eksperiment membawakan tujuh lagu, termasuk lagu dari Iwan Fals, Bongkar dan lagu-lagu dari album terbarunya, Octonary.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
