Band Ungu (Foto: medcom)
Band Ungu (Foto: medcom)

Personel Sibuk Masing-Masing, Ini Cara Band Ungu agar Tidak Bubar

Medcom • 27 Maret 2024 17:01
Jakarta: Bassis Makki mengatakan Ungu menjadi rumah yang mengayomi masing-masing personel, termasuk aspirasi kegiatan di luar band itu. Ia menyebut band tersebut sempat vakum ketika menginjak usia 17 tahun. Layaknya remaja usia 17 tahun, Makki mengaku tiap personel butuh menjelajahi hal baru.
 
“Ungu (merupakan) rumah yang mengayomi kita berlima semua, termasuk aspirasi-aspirasi kita di luar Ungu. Kita semi vakum umur 17 tahunan. Anak 17 tahunan kan pengin menjelajahi hal baru, pengin travel (keliling negara atau kota), pengin naik gunung," kata Makki dalam wawancara di program pengarsipan musik Shindu's Scoop yang tayang di kanal YouTube Medcom.id.
 
“Kita juga sama. Pasha pengin explore politik dia, Enda (explore) musik yang bukan (genre) Ungunya dia, gue juga explore dengan ekspedisi naik gunung. Rumahnya pulang ke Ungu. Jadi, mengkondisikan Ungu sebagai rumah yang tidak mengekang kita untuk tidak bisa selain Ungu,” tutur bassis itu.
 
baca juga: Pasha Ungu Akui Khawatir Rilis Lagu Religi, Kenapa?


Makki juga menyebut eksplorasi personel band tersebut butuh penyesuaian sehingga perlu didiskusikan.
 
“Itu ada penyesuaian, ada pengertian, kita bicara mengkondisikannya gimana?. Waktu itu, Pasha dengan Wakil Wali Kotanya running (beralih) ke Gubernur. Ada kesempatannya kenapa dia enggak coba ya?. Ada kesempatannya Enda coba musik-musik lain, kenapa dia ga coba? Ungunya enggak ke mana-mana kok,” sambungnya.
 
Makki juga menyebut band Ungu memiliki rumus untuk tetap bertahan dalam segala kondisi.
 
“Rumusnya kita udah punya, insyaallah akan dijalan terus. Kalau enggak rusak jangan dibenerin,” ungkap bassis itu.
 
Makki menyebut personel Ungu sepakat tidak ada kegiatan lain selain band. Terkadang, masing-masing personel bertengkar mengenai hal yang tidak penting.
 
“Pada saat itu sepakat enggak ada lah, enggak ada di luar Ungu, harus Ungu. Ya menghindari kejenuhan kebosanan juga, berantem yang enggak penting,” tambahnya.
 
Bassis itu menambahkan kebutuhan kreatif sebuah band berasal dari pengalaman luar band. “Kebutuhan kreatif (dari) pengalaman di luar nyarinya, bukan di Ungu,. Pada saat balik (ke band), jadilah (lagu) 'Bismillah Cinta', 'Setengah Gila' jadilah kolab sama Bang Haji. Banyak hal baru karena kita udah fresh lagi,” tambahnya.
 
Vokalis Ungu, Pasha mengaku pernah merasa bersalah saat menjalani kegiatannya di luar band. Pasha juga menyebut segala proses yang dijalani harus ada penyesuaian.
 
"Pernah (merasa bersalah), sampai urusan perasaan pernah. Karena mungkin dianggap sesuatu yang baru dalam proses kita, itu dia kata Mas Makki bilang semua harus dibicarakan. Awalnya memang harus ada penyesuaian. Apakah pilihan saya keliru? Saya kira tidak. Apakah ini menjadi bagian dari Ungu yang harus dijalani? Mungkin,” kata Pasha.
 
Vokalis itu mengatakan tetap mencoba hal baru apabila ada kesempatan dan peluang. "Pada waktu itu, saya bilang ini ada kesempatan, ada peluang, dan kebetulan kita memang ada di kolam yang memungkinkan untuk saya bisa di situ (dunia politik)," ungkap Pasha.
 
(Theresia Vania Somawidjaja)
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan