“Tahun 1980 itu tren breakdance masuk ke Indonesia. Gue seneng break dance dan udah cukup oke (gerakan) windmill, handstand," kata Iwa K dalam diskusi virtual Cabin Fever di Instagram @milesfilms tempo hari.
Ketika mengikuti breakdance, Iwa K menyadari ada yang menarik perhatiannya ketimbang gerakan itu sendiri. Dia terpesona dengan musik pengiring breakdance yang biasanya bergenre hip-hop.
"Tapi kok setelah dijalani gue lebih tertarik dengan pengiring breakdance-nya yaitu musik hip hop,” ujar Iwa K.
Bermula dari ketertarikannya itu, Iwa K mulai mengoleksi kaset rilisan musisi hip hop macam The Sugar Hill Gang, Public Enemy, Ice-T dan lainnya. Dia pun mulai belajar cara bernyanyi hip-hop dengan menghafalkan lagu-lagu para musisi dunia tersebut.
“Butuh perjuangan banget untuk hapalin satu lagu. Bisa sampai satu jam untuk bisa nulis lirik satu lagu. Berbeda sama sekarang, sudah ada di google," kenangnya.
Iwa K semakin menunjukkan minatnya pada hip-hop ketika dirinya berada di bangku putih abu-abu. Dia mulai memberanikan diri tampil menjadi rapper di acara pensi sekolah.
“Dari SMA mulai manggung dengan referensi minim, manggung di pasar seni, atau panggung-panggung SMA lah ya," ujar Iwa K.
Aksi panggung Iwa K rupanya berbuah manis. Hingga akhirnya debut Iwa K sebagai rapper dimulai pada 1993 ketika merilis album bertajuk Ku Ingin Kembali. Dia juga sukses menelurkan tiga album lainnya yaitu Topeng (1994), Kramotak! (1996) dan Mesin Imajinasi (1998).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
