Pihak band baru memberi informasi melalui Facebook, bahwa mereka masih fokus pada masalah keamanan anggota band dan kru.
Peristiwa penyerangan saat Eeagles of Death Metal konser menyebabkan sedikitnya 100 orang tewas. Seorang saksi mata memperkirakan pelaku penyerangan berjumlah dua sampai tiga orang. Mereka tidak menggunakan topeng.
"Awalnya kami dengar bunyi tembakan," kata Jenny Satson salah satu saksi mata yang berada di lantai satu arena konser itu, kepada France 24. Mulanya ia mengira awalnya itu hanya gurauan. Namun bunyi senjata api terus bersahutan dan orang-orang mulai menjerit, menunduk, dan berlindung di belakang kursi. "Saat itulah kami baru sadar, bahwa kami harus keluar dari tempat itu," kata Jenny.
Belum ada pernyataan resmi lebih lanjut dari pihak band terkait peristiwa ini. Namun The Washington Post mendapat kabar dari istri drummer Julian Dorio yang mengatakan bahwa mereka baik-baik saja.
"Kami menghela nafas dan berdoa untuk semua. Julian mengontak dan mengatakan dia mencintai saya dan ia dalam keadaan selamat. Semua yang ada di atas panggung berhasil selamat dari peristiwa itu," kata Emily Dorio.
Michael Dorio, yang masih kakak-adik dengan penggebuk drum untuk Eagles of Death Metal, Julian Dorio itu, berada di lokasi saat peristiwa terjadi. Kepada ABC, dia memperkirakan sekitar 1500 orang ada di arana konser saat penembakan terjadi.
Pengguna Twitter yang menonton konser itu menjelaskan bahwa peristiwa penyerangan terjadi saat band ada di atas panggung.
Band asal Prancis, Red Lemons, menulis di halaman Facebooknya bahwa semua anggota band Eagles of Death Metal selamat dan tidak menjadi korban penyanderaan. Para musisi lain pun selamat. Konser Eagles of Death Metal malam tadi dibuka oleh sejumlah band Prancis di antaranya White Miles, Red Lemons, dan Tuesday Cross. (Rollingstone)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
