Sesuai Resep Doktrin diproduseri oleh Wisnu Ikhsantama. Proses pengerjaan album ini dilakukan secara lokakarya di villa milik keluarga Rachun di daerah Puncak, Bogor.
"Sebagian lagu yang ada di album ini adalah buah diskusi, olah pikir, cerita, dan tawa yang terjadi di Puncak. Sisanya diambil dari demo yang sudah pernah kami buat - yang bahkan tidak direncanakan untuk masuk ke dalam album ini - tentu dengan persetujuan Tama dan Awa. Beberapa lirik juga dirampungkan sepulang dari puncak," tulis gitaris Rachun, Yudhistira.
Album berisi 13 track ini mengungkapkan bagaimana Rachun dalam merespons problematika yang ada di sekitar mereka dengan sudut pandang yang reflektif dan alternatif perspektif. Secara garis besar Rachun ingin memantik dialektika dan cara berpikir kritis atas apapun di sekitar kita yang sering berlawanan dengan nalar. Parahnya, hal-hal di luar nalar yang jadi kebiasaan dalam bermasyarakat dianggap sebagai sebuah kebenaran hanya karena sering dilakukan.
"Sesuai Resep Doktrin membicarakan hal-hal tersebut, perkara yang mungkin sering dilihat secara hitam dan putih atau kita hadapi sebagai kebenaran yang monokrom. Bukankah, alih-alih menerima dengan mentah, beberapa dari kita punya hak untuk mempertanyakan, menggugat, mendebat, atau mendefinisi makna hidup? Ibaratnya, kita boleh lho sekadar bertanya ketika disuguhkan resep dari dokter: 'Ini obat buat apa, dok?' Kalau dokternya tidak cocok, kalau doktrin tidak ada gunanya, jangan dipaksakan. Bisa-bisa, obat yang terbiasa kita konsumsi adalah sumber sekarant, sebuah ajaran atau kebiasaan yang sebenarnya membutakan," lanjut Yudhistira.
13 lagu dalam album ini tidak dirilis secara bersamaan semua. 11 lagu dapat didengar melalui digital streaming platform, satu lagu berjudul "Spill" hanya bisa dibeli melalui The Store Front, dan lagu berjudul "Misteri" bisa didengar dengan membeli merchandise Rachun di Toko Pots.
Sebelum melepas album penuh ini, Rachun telah merilis Demonya Rachun yang Direkam di POTS (2015), Pra-Karya (2017), single “Makanan” (2018) dalam format kaset dengan bonus track “Nggak Bermoral”, EP Sans (2018), EP Yaudah (2019), EP Sotoy (Oktober 2019), dan EP Rachun N Roll (Mei 2020).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
