Dari pantauan Medcom.id, hari terakhir Synchronize Fest punya daya tarik tersendiri dari segi line-up. Sejak sore hari, penonton sudah disuguhi penampilan Slank di panggung terbesar Dynamic stage.
Di Forest stage, pada sore hari tampil Majelis Lidah Berduri. Band asal Yogyakarta ini mengenang bulan September - salah satu bulan paling penting dalam sejarah kelam Indonesia - dengan membacakan sepenggal lirik "Kesaksian" dari Kantata Takwa yang diambil dari puisi WS Rendra. Sore mendadak menjadi syahdu.
"Karena ini bulan September, pada (1970-an) ada pujangga menulis puisi yang di tahun 1990 lagu ini menjadi lagu 'Kesaksian,'" kata Ugoran Prasad, vokalis Majelis Lidah Berduri di atas panggung.
Ugo lantas melanjutkan dengan lagu "Bioskop, Pisau Lipat."
Sebelum mengakhiri penampilannya, Ugo sempat mengenang para seniman-seniman yang telah berpulang, antara lain Gunawan Maryanto, Sapardi Djoko Damono, dan Jon Kastella. Penampilan Majelis Lidah Berduri ditutup dengan "Mars Penyembah Berhala."
Selesai jeda maghrib, keriaan lain Synchronize Fest hari ketiga datang dari pedangdut Dewi Perssik. Tampil dengan membawakan lagu-lagu populer seperti "Teman Tapi Mesra," "Goyang Inul," dan "Rungkad," Dewi Perssik menjadi magnet kuat lewat aksi panggungnya yang "berani." Jam terbang Dewi Perssik sebagai biduan terbukti dengan penguasaan panggung - sempat mengalami kendala teknis terkait playback musik - yang tenang dan menghibur.
Salah satu penampil yang ditunggu-tunggu dalam Synchronize Fest tahun ini adalah Bimbo dan Yanti Bersaudara. Dua entitas musik ini menarik karena para terdiri dari para saudara-saudari kandung. Kehadiran Bimbo dan Yanti Bersaudara di atas panggung terkesan hangat. Selain mereka sangat luwes karena berasal dari latar belakang keluarga yang sama, penonton terhibur lewat pemilihan repertoar yang bertumpu pada lagu-lagu ikonik dari keduanya. Seperti "Badminton" dari Yanti Bersaudara, "Tante Sun" dari Bimbo, hingga lagu-lagu yang jarang dibawakan seperti lagu "Kumis." Dekorasi panggung yang dibuat seperti ruang keluarga semakin memberi kesan hangat bagi penonton.
Selain menjadi penampil paling senior di ajang Synchronize Fest 2023, Bimbo merupakan grup musik tertua di Indonesia yang masih aktif hingga hari ini, dengan para personel yang masih lengkap.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
