Matt Shadows mengungkapkan hal tersebut dalam wawancara terbaru dengan Bradley Hall, seorang YouTuber musik asal Inggris. Ia menjelaskan bahwa biaya akomodasi untuk band sebesar Avenged Sevenfold sangatlah tinggi, menjadi salah satu tantangan utama dalam melangsungkan tur konser.
“Kalau udah sampai di level kita, semua kru itu bisa dibilang ‘Daftar A' mereka semua orang-orang top yang laris manis, jadi bayaran mereka juga tinggi," terang Matt Shadows.
Vokalis dengan nama asli Matthew Sanders ini juga menyoroti bahwa faktor tersebutlah yang bikin banyak band terpaksa membatalkan tur mereka karena kendala akomodasi.
"Truk makin banyak, sopir makin banyak, bensin makin mahal, perjalanan juga tambah jauh. Makanya sekarang kita udah lihat banyak band yang batalin tur mereka,” sambungnya.
baca juga: Vokalis Avenged Sevenfold Puji Andika Kangen Band |
Dalam wawancara tersebut, Matt Shadows juga menyebut Indonesia sebagai pasar terbesar kedua bagi Avenged Sevenfold. Ia mengungkapkan bahwa konser mereka di Jakarta pada Mei 2024 lalu menjadi salah satu pencapaian terbesar, dengan Indonesia tercatat sebagai pasar tunggal terbesar untuk band mereka.
"Menurutku, kalau kita terus mendatangi tempat-tempat baru dan membuka pasar di sana, seolah-olah menancapkan bendera, maka kalau kita bisa bikin seluruh dunia streaming musik kita, itu bakal menutupi celah yang dulu ada di era ‘90-an dan awal 2000-an. Waktu itu, label rekaman dan industri musik nggak peduli sama tempat-tempat ini (Indonesia) karena dianggap nggak menghasilkan uang," terang Matthew Sanders.
Penjualan Tiket Menurun Drastis
Vokalis berusia 43 tahun itu juga menjelaskan kepada Bradley Hall bahwa salah satu kendala terbesar dalam menjalankan tur saat ini adalah harga tiket. Inflasi yang menyebabkan harga tiket melonjak justru membuat penjualan turun drastis.
"Jadi, ini salah satu hal yang bikin tur itu sekarang susah banget buat band-band. Rasanya hampir nggak mungkin. Ditambah lagi, penjualan tiket lagi turun drastis sekarang. Orang-orang udah pada jenuh sama harga tiket yang makin mahal dan inflasi, jadi semuanya saling bertumpuk jadi masalah," ungkap Matt Shadows.
Matt Shadows menilai bahwa harga tiket konser saat ini sudah mencapai angka yang tidak masuk akal, bahkan melebihi harga tiket di masa-masa sebelumnya. Ia menyoroti konser Taylor Swift dalam The Eras Tour, yang biayanya bisa mencapai 3.200 USD atau sekitar Rp51 juta, sebuah angka yang menurutnya sangat fantastis.
"Rasanya gila kalau mau nonton beberapa band, bisa-bisa harus merogoh kocek lima hingga enam ratus dolar. Kalau artis country, harganya bisa mencapai seribu dolar. Bahkan, kalau Taylor Swift, tiketnya bisa tembus hingga 3.200 dolar, atau lebih," terangnya dengan nada heran.
Sebagai penutup, Matt Shadows menjelaskan bahwa jika ia dan rekan-rekan bandnya tidak merilis karya baru seperti album, maka label atau agensi musik mereka tidak akan mendukung rangkaian tur konser.
"Kita juga harus sadar, kalau sekarang nggak ada lagi CD yang masuk ke label rekaman, berarti nggak ada lagi dukungan untuk tur. Mereka nggak lagi mendapatkan uang sebanyak itu. Jadi, bisa dibilang situasinya sekarang cukup sulit dan cukup memprihatinkan," tutupnya.
Di tahun 2025 ini, Avenged Sevenfold akan memulai rangkaian tur Eropa mereka pada akhir musim panas. Tur yang berlangsung 12 hari itu meliputi berbagai festival besar, seperti Tons of Rock di Norwegia, Rock For People di Republik Ceko, dan Release di Yunani.
(Basuki Rachmat)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id