Pernyataan John Lennon tersebut telah memicu kemarahan umat Kristiani, yang kemudian menghimbau penggemar untuk membakar album rekaman the Beatles sebagai bentuk protes.
Pernyataan kontroversial itu termuat dalam wawancara Lennon dengan Maureen Cleave, seorang jurnalis Inggris, dan awalnya diterbitkan di Evening Standard pada Maret 1966. Beberapa bulan kemudian, tepatnya di bulan Juli, wawancara ini kemudian di cetak lagi di Datebook, di Amerika Serikat.
Komentar John Lennon tersebut langsung mengundang reaksi keras dari umat Kristen AS, khususnya di daerah selatan. Beberapa stasiun radio dilarang memutar musik the Beatles.
Di beberapa lokasi berlangsung pembakaran piringan-piringan hitam the Beatles beserta memorabilia grup musik asal Liverpool tersebut.
The Beatles tiba di Chicago untuk leg pertama tur AS mereka pada 11 Agustus 1966. Mereka langsung bertemu dengan pers Amerika untuk pertama kalinya sejak kontroversi tersebut menyeruak.
John Lennon yang tampak gugup hari itu dimintai komentarnya untuk menjelaskan, dan ia meminta maaf atas pernyataannya.
"Jika saya mengatakan televisi lebih populer daripada Yesus, saya mungkin tak akan punya masalah...," ia memulai komentarnya. "Saya menggunakan kata 'Beatles' sebagai suatu perumpamaan yang jauh... sebagai 'Beatles yang lain (bukan kami),' seperti orang lain melihat kami. Saya hanya mengatakan 'mereka' memiliki pengaruh yang lebih besar pada anak-anak dan banyak hal lebih dari apa pun, termasuk Yesus."
"Saya ingin menunjukkan ... bahwa kami lebih berarti bagi anak-anak daripada Yesus, atau agama, pada waktu itu. Saya tidak bermaksud melecehkan atau merendahkan, saya hanya mengatakan itu sebagai fakta ... memang benar, (itu terjadi) terutama di Inggris daripada di sini (Amerika). Saya tidak mengatakan bahwa kami lebih baik, atau lebih besar, atau membandingkan kami dengan Yesus Kristus sebagai seseorang atau Tuhan sebagai sesuatu atau apapun itu."
Mendengar penjelasan Lennon, para wartawan masih tampak bingung, apakah ia benar-benar telah meminta maaf, atau apakah ia hanya terpaksa harus memberikan penjelasan.
Ketika seorang wartawan mendesak John Lennon untuk lebih mempertegas penjelasannya, ia menjawab, "Jika Anda ingin saya meminta maaf, jika itu akan membuat Anda bahagia, baiklah, saya minta maaf."
Adalah Brian Epstein, manajer the Beatles, yang menggagas jumpa pers tersebut, karena ia khawatir mengenai kelancaran konser the Beatles di Amerika akibat pernyataan kontroversial John Lennon.
The Beatles tetap melanjutkan tur mereka di Amerika, dan meraih sukses besar, namun kontroversi dan kesulitan yang muncul akibat pernyataan itu menjadi faktor besar yang membuat mereka akhirnya memutuskan bahwa itu adalah konser terakhir mereka di AS sebagai the Beatles. (BT.com)

Protes terhadap the Beatles di AS (Foto: bt.com)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id