Lalu Carlos (Foto: instagram)
Lalu Carlos (Foto: instagram)

Lalu Carlos Memaknai Duka dan Maaf di Album Debut

Elang Riki Yanuar • 13 Juni 2025 23:35
Jakarta: Lalu Carlos melanjutkan perjalanan musiknya dengan merilis mini album perdana berjudul CTRL+N. Album ini menjadi selebrasi Carlos terhadap keberanian untuk kembali ke akar mimpinya. 
 
Terdiri dari lima lagu, CTRL+N disusun secara tematis dan emosional. EP ini dibuka oleh "Promise I'd Call", lagu yang ditulis untuk almarhum ayahnya, sosok yang pertama kali mengenalkannya pada musik. Lagu ini juga menjadi titik tolak emosional sekaligus "jantung" dari keseluruhan EP. 
 
"Lagu ini menandai awal perjalanan kembali ke panggilan hati yang telah lama tertunda," kata Lalu Carlos.

Judul CTRL+N sendiri mengacu pada shortcut komputer yang digunakan untuk membuka halaman baru, sebuah metafora yang sangat relevan bagi Carlos yang juga punya latar belakang akademik di bidang teknologi informasi. 
 
baca juga: 

 
EP dibuat kurang lebih enam bulan, dimulai dari akhir Desember 2024. Dirilis secara bertahap melalui dua single "Bad Tattoo" dan "Five More Minutes", sebelum akhirnya hadir dalam bentuk penuh. Carlos ingin mengajak pendengar untuk memaknai ulang arti memulai dari awal.
 
"EP ini adalah perwujudan dari mimpi yang telah lama aku impikan, menghasilkan karya yang sepenuhnya autentik dan jujur," ujarnya.
 
Sebagai penutup album, lagu "Wanderlost" mengajak pendengar untuk terus berjalan, terus mencari, dan bertanya mengenai hidup. EP CTRL+N adalah refleksi mendalam atas pengalaman kehilangan, berduka, menerima, memaafkan, dan akhirnya memberanikan diri untuk mulai lagi. 
 
"Setiap lagu dirangkai sebagai bagian dari satu siklus, yaitu growing up. Sebenernya dari start to end itu ekspresikan pengalaman kita dari losing someone tersayang, grieving, lalu pelan-pelan rebuild kembali hidup dan have fun with life,” jelas Carlos.
 
Proses kreatif dalam pembuatan EP ini menjadi pembelajaran tersendiri. Carlos mengaku belajar banyak tentang kompleksitas produksi musik, cara mengatasi writer's block, hingga menemukan keseimbangan antara keinginan personal dan kebutuhan komersial. Dia ingin karya ini menjadi ruang aman bagi siapa pun yang sedang atau pernah merasa kehilangan arah.
 
"Everyone’s allowed to have their own ctrl + N. Semua orang entitled buat punya lembaran baru, doesn’t matter how old they are, doesn’t matter mereka udah kerjain hal-hal apa yang mungkin beda sama mimpi waktu kecil. Feel free to always come back to your dreams," tutupnya. 
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ELG)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan