Penyanyi senior tanah air bernama asli Sumarti ini memiliki impian dapat membangkitkan dan menumbuh kembangkan semangat berbudaya Indonesia sejak dini. Demi mewujudkan mimpinya itu, Titiek Puspa mendirikan Duta Cinta yang beranggotakan 10 anak Indonesia terpilih dari beragam suku dan daerah. Anak berusia 10-15 tahun tersebut berkomitmen mewujudkan cita-cita Titiek Puspa dalam memperbaiki moral dan genre dari lagu anak-anak masa kini.
"Anak-anak didik saya di Duta Cinta bukan hanya berasal dari Indonesia saja. Ada yang orang tuanya berasal dari luar. Ibunya dari Jerman, Bapaknya dari Indonesia, dan sebagainya. Karena mereka matanya hatinya sudah banyak yang keluar, makanya saya berusaha mencari perhatian mereka untuk menarik kembali mereka menjadi anak yang bangga menjadi anak Indonesia," jelas Titiek kepada Metrotvnews.com.
Untuk mendidik anak-anak tersebut, bukan berarti wanita yang akrab disapa Eyang Titiek tersebut tidak menemui kendala. "Saya suapi mereka agar dapat membawa cinta, menebarkan cinta buat seluruh anak-anak di Indonesia supaya mereka mencintai negerinya sendiri, mencintai sesama, dan menikmati Indonesia," terangnya.
Sepuluh anak tersebut kemudian dilatih berakting, menari, dan bernyanyi lagu Indonesia yang bersifat nasionalis dan penuh pesan tentang cinta kepada sesama, alam dan Tuhan. Duta Cinta Drama Musikal oleh Titiek Puspa dan Duta Cinta akan tampil di Galeri Indonesia Kaya (GIK), Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, pada Sabtu (4/10/2014) pukul 15.00 WIB.
"Saya sebetulnya punya hutang sama negara Indonesia ini. Anak-anak kecilnya tidak terpelihara, jadi saya ingin memberikan lagu yang cocok buat mereka supaya mereka bisa lebih mencintai negaranya sendiri. Nanti yang saya tampilkan sama anak-anak, akan ada sebagian dari lagunya," kata Eyang Titiek.
Titiek Puspa dan Duta Cinta akan menampilkan drama musikal berlatar belakang `Asrama Puspa` di GIK. Anak-anak penghuni asrama tersebut diceritakan berasal dari berbagai bangsa, mulai dari keturunan Kamerun, China, bahkan Jerman. Semua penghuni asrama tidak hanya diajarkan pelajaran sekolah, melainkan juga ilmu seni vokal, seni tari dan akting.
Melalui lagu Kau dan Aku Indonesia, ABJAI (Aku Bangga Jadi Anak Indonesia), dan Honohini Hayohae, para penghuni asrama diajarkan untuk bangga menjadi anak Indonesia. Salah satu dari lagu yang akan dibawakan nantinya, mengandung sifat gotong royong yang berasal dari budaya Jawa.
Titiek Puspa selaku pemilik asrama, juga menampilkan beberapa lagu yang penuh sejarah, cinta dan kemanusiaan. Bing dan Kupu-Kupu Malam adalah lagu yang bercerita tentang konflik kehidupan sosial dan persahabatan. Semuanya dipersembahkan untuk menyampaikan rasa prihatin kepada bangsa Indonesia dan mengajak seluruh masyarakat untuk membangkitkan semangat berbudaya Indonesia dan rasa nasionalisme yang tebal sehingga anak-anak merasa bangga menjadi anak Indonesia.
Drama musikan yang ditampilkan memang tidak berbeda jauh dengan kehidupan nyata Eyang Titiek dalam mendidik anak-anak Duta Cinta. Atas jerih payahnya tersebut, Eyang Titiek mengaku tidak mengharapkan penghargaan apapun.
"Saya tidak membutuhkan penghargaan. Saya hanya ingin cinta ini bisa sampai kepada mereka anak-anak bangsa. Harapan ke depan, saya ingin anak-anak Indonesia bisa bangga menjadi anak Indonesia," tambah Titiek Puspa.
Sebelum tampil di GIK, pertunjukan penyanyi yang populer melalui lagu `Si Hitam` beserta anak didiknya tersebut akan diulas lebih mendalam di program Idenesia, Metro TV, yang akan tayang pada Kamis (2/10/2014) pukul 22.30 WIB. (adv)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
