"Alhamdulilah dengan senang hati bangga mendapat julukan itu. Tentunya tanpa mengurasi rasa hormat Habib kepada senior-senior yang sudah lebih dulu membawakan lagu melayu," kata Alfin Habib dalam keterangan tertulisnya.
"Namanya Lord itu legend, sementara saya pengetahuan musik melayu, teknik bernyanyi, bahkan ilmu bermusiknya masih banyak kekurangan. Ini tugas yang tidak mudah dilakoni sebagai anak muda. Tapi jadi tantangan buat Habib juga untuk bisa terus memantaskan diri mendapatkan julukan Lord of Melayu tersebut," lanjutnya.
Besar di tanah Sumatera yang dekat dengan budaya dan musik melayu memang membuat Habib punya misi lain. Dia ingin musik melayu terus lestari khususnya di kalangan anak-anak muda.
Dia bahkan bermimpi musik melayu juga bisa semakin dikenal di dunia. Karena itu, sepanjang kariernya Habib selalu terlihat membawakan lagu-lagu melayu sehingga julukan itu datang dengan sendirinya.
"Insyaallah Habib akan menduniakan melayu, mempertahankan budaya melayu dan mengenalkan keindahan musik melayu ke semua kalangan diberbagai penjuru negara. Karena menurut Habib melayu bukan cuma punya Indonesia, bukan hanya milik daerah atau wilayah tertentu," paparnya.
Habib tak memungkiri beban yang dia pukul dengan 'Lord of Melayu'. Tak jarang cibiran dan kritikan ditujukan kepadanya. Namun, hal itu semakin membuat Habib terpacu lagi untuk terus belajar.
"Kritikan atau cemoohan bisa kita jadikan barometer untuk Habib lebih giat lagi belajar, mendalami lagi musik melayu. Habib harus terus mengasah memantaskan diri supaya Habib emang benar-benar layak dapat julukan tersebut," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
