Tahun 2025 menjadi penanda babak baru bagi penyanyi yang akrab disapa Ute ini. Ia telah merilis dua single berbahasa Indonesia, yakni "Oh Cinta" dan "Belah Hati". Kedua lagu ini diproyeksikan menjadi single pembuka menuju perilisan mini album (EP) perdananya yang direncanakan meluncur pada tahun 2026 mendatang.
Alasan Kembali Merilis Lagu Berbahasa Indonesia
Dalam wawancara eksklusif bersama Medcom.id, Ruth menuturkan bahwa keputusannya untuk kembali menggunakan bahasa ibu dalam bermusik didasari oleh keinginan kuat untuk menjangkau basis pendengar musik yang lebih luas di Indonesia.Baca Juga :
Mahalini Tertekan, Takut Karyanya Gak Viral Lagi
"Pastinya pengen menjangkau pendengar-pendengar Indonesia. Walaupun mayoritas pendengar gue kebanyakan ya pasti Indonesia juga," tutur Ruth Garcia.
"Cuman kembali lagi kayak tidak semua orang itu menikmati bahasa Inggris. Mungkin ada yang karena kurang mengerti atau emang preferensinya lebih suka bahasa Indonesia," lanjutnya.
Ruth Garcia sendiri melihat hal ini sebagai peluang dirinya untuk menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda.
"Makanya untuk para pendengar ini gue nulis lagu dengan gaya yang baru aja sih, kasih sesuatu yang fresh buat orang-orang. Jadi mereka tau sisi gue tuh sebenernya ada juga loh yang kayak gini gitu," ungkap Ruth.
Ruth Sahanaya Jadi Role Model Bermusik
Menariknya, di balik perubahan arah bermusiknya, Ruth Garcia ternyata memiliki sosok idola yang menjadi referensi dan cetak biru karyanya: sang diva legendaris, Ruth Sahanaya.Bahkan, bukan hanya dari gaya musik, kesamaan nama panggilan 'Ute' ternyata memiliki sejarah khusus. Nama 'Ruth' yang ia miliki terinspirasi langsung dari nama diva tersebut, sekaligus menjadi alasan ia juga akrab disapa Ute.
"Gue tuh sangat terinspirasi sama Mama Ute (Ruth Sahanaya) dan kebetulan nama panggilan gue juga Ute juga karena nama Ruth. Nama Ruth sebenernya juga terinspirasi dari nama Ruth Sahanaya," ujar Ruth Garcia.
Soal referensi musik, Ruth mengaku bahwa ia lebih menyukai lagu-lagu lawas, baik yang berbahasa Inggris maupun Indonesia.
"Gue lebih suka sama lagu-lagu oldies sih kebetulan buat referensi-referensi bermusik. Entah itu dalam bahasa Inggris atau bahasa Indonesia. Tapi, jujur kalau bahasa Indonesia gue baru ngedengerin satu tahun ini dan kayak 'oh gini ya ternyata lagu-lagu pop lokal sekarang'," tuturnya.
Namun, Ruth Garcia menekankan bahwa karya-karya lawas tetap menjadi fondasi utamanya dalam bermusik.
"Tapi untuk lagu-lagu oldies, itu sebenarnya jadi kayak pedoman awal untuk gue sih. Seperti buku guidance untuk menulis lagu tuh inspirasinya dari," tutup Ruth Garcia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
