Kemenangan ini menandai penghargaan Oscar pertama bagi Peter Straughan, seorang penulis skenario asal Inggris yang sebelumnya pernah dinominasikan dalam kategori yang sama pada tahun 2012 untuk film Tinker Tailor Soldier Spy.
Conclave adalah sebuah film yang mengisahkan intrik politik di Vatikan selama pemilihan paus baru. Film ini merupakan adaptasi dari novel Conclave karya Robert Harris yang diterbitkan pada tahun 2016.
Straughan dipilih untuk mengadaptasi novel ini ke dalam skenario film setelah produser asal Inggris, Tessa Ross dan Juliette Howell, tertarik dengan ceritanya setelah membaca tiga bab pertama.
| Baca juga: Sinopsis Film Conclave yang Ungkap Intrik di Balik Pemilihan Paus Umat Katolik |
Film ini disutradarai oleh Edward Berger, yang sebelumnya dikenal lewat film All Quiet on the Western Front. Conclave menampilkan aktor-aktor berbakat seperti Ralph Fiennes, yang mendapatkan nominasi Oscar ketiganya berkat perannya sebagai Kardinal Thomas Lawrence. Selain itu, Isabella Rossellini juga meraih nominasi pertamanya sebagai Aktris Pendukung Terbaik berkat perannya sebagai Suster Agnes.
Produksi film ini melibatkan Michael Jackman, seorang produser asal New Jersey yang menghabiskan enam bulan di Roma selama proses pembuatan film. Jackman sendiri juga dinominasikan dalam kategori Film Terbaik bersama Ross dan Howell.
Sebelum kemenangan Oscar, Conclave telah lebih dulu meraih berbagai penghargaan bergengsi, termasuk Film Terbaik di BAFTAs, serta penghargaan Skenario Adaptasi Terbaik di BAFTAs, Critics Choice Awards, dan Golden Globes. Selain itu, film ini juga memenangkan kategori Penampilan Terbaik oleh Ansambel di Screen Actors Guild Awards.
Dalam sebuah wawancara, Jackman memberikan pujian tinggi kepada para pemain film ini, terutama Ralph Fiennes, yang menurutnya sangat berbakat dan memiliki komitmen tinggi terhadap setiap peran yang ia mainkan. Ia juga menyoroti kehadiran aktor pendatang baru Carlos Diehz, yang ditemukan melalui pencarian global oleh direktur casting Nina Gold. Diehz, yang tinggal di Vancouver, terpilih untuk peran Kardinal Vincent Benitez karena kehadirannya yang dinilai alami dan unik.
| Baca juga: Fakta-fakta Menarik Jelang Piala Oscar 2025 |
Salah satu aspek yang paling mengesankan dari film ini adalah set yang dibuat secara detail untuk menciptakan atmosfer autentik. Tim produksi membangun kembali Kapel Sistina di studio Cinecittà di Roma dengan dinding setinggi 45 hingga 60 kaki untuk memberikan pengalaman nyata bagi para aktor.
Keberhasilan Film Conclave meraih Oscar datang di tengah situasi nyata di Vatikan, di mana Paus Fransiskus dikabarkan mengalami gangguan pernapasan. Meskipun tidak memiliki keterkaitan langsung, kemenangan film ini semakin menarik perhatian publik terhadap proses pemilihan paus dan dinamika yang terjadi di dalamnya.
(Nithania Septianingsih)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
