"Konferensi yang biasanya digelar satu tahun sekali, untuk menyikapi 12 poin konferensi pertama itu kita akan buat konferensi setiap bulan," terang Glenn Fredly, penggagas Kami Musik Indonesia (KAMI) di Jakarta Selatan.
Jadwal baru pertemuan rutin ini diselaraskan dengan perkembangan zaman sekarang. Sehingga, hasil dari setiap konferensi musik Indonesia yang digelar dapat langsung mengevaluasi kejadian di lapangan di bindang permusikan.
"Harus mengikuti perkembangan dunia yang cepat ya. Jadi bisa dengan baik mengevaluasi atau membangun narasi private sector yang ingin menaruh investasi," kata Glenn.
Tahun ini Konferensi Musik Indonesia digelar di Ambon dan Bandung. Oktober lalu, UNESCO telah menetapkan Ambon dalam daftar 66 kota kreatif di dunia dan menjadi perwakilan Kota Musik di Asia Tenggara dari Indonesia.
Implementasi tajuk Ambon sebagai Kota Musik saat ini masih dalam tahap konsep. Glenn Fredly mengatakan, nantinya akan ada sinergitas antar stakeholder untuk membuat regulasi mempermudah sarana dan prasarana di Ambon.
Pembahasan Konferensi Musik Indonesia kedua di Bandung pada 23 November 2019 akan mengerucut pada upaya bersama membangun industri musik Indonesia lebih berkeadilan dan lestari. Tiga menteri yang rencananya diundang hadir yakni Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
