Tuku Kame tampil di hari terakhir Rainforest World Music Festival (Foto: Medcom)
Tuku Kame tampil di hari terakhir Rainforest World Music Festival (Foto: Medcom)

Menikmati Musik Berbasis Tradisi dari Penjuru Dunia di Rainforest World Music Festival

Agustinus Shindu Alpito • 26 Juni 2023 07:04
Kuching: Rainforest World Music Festival digelar untuk ke-26 kali pada tahun ini, tepatnya 23-25 Juni 2023. Festival musik yang digelar di Sarawak Cultural Village ini tak semata menyuguhkan keindahan hutan Borneo yang asri, tetapi juga para musisi berbasis tradisi dari berbagai penjuru dunia.
 
Mengusung konsep "world music", festival ini menghadirkan musisi-musisi world music yang sangat beragam dari berbagai bangsa. World music sendiri merupakan genre yang merujuk pada karakteristik musik berbasis etnis budaya yang dalam perkembangannya sangat dinamis dan luas.
 
Medcom.id mendapat kesempatan untuk hadir pada hari terakhir Rainforest World Music Festival 2023 yang menampilkan musisi dari benua Afrika, Eropa, Asia, dan Amerika. Ini menjadi pengalaman autentik melihat secara langsung musik-musik berbasis tradisi dipresentasikan secara kontemporer dan relevan.

Salah satu penampil yang mencuri perhatian adalah Safi Theatre dari Tanzania. Didominasi perempuan, grup ini mengemas musik sebagai bagian dari performing art. Musik tidak hanya disuguhkan begitu saja melalui permainan instrumen perkusif yang intensif khas budaya Afrika, tetapi juga lewat sajian tarian akrobatik.
 
Para penari yang sangat luwes itu menjadi daya tarik tersendiri bagi ribuan penonton yang hadir.  Mereka melompat-lompat seperti atraksi sirkus. Sesekali mereka menyuguhkan gerakan yang cukup ekstrem, masuk ke tabung berlubang di kedua sisi yang sangat sempit salah satunya. Sang penari harus melipat dua tubuhnya menjadi huruf "U" dan memasukan seluruh badannya ke tabung berdiameter kira-kira kurang dari satu meter. 
 
African vibes dalam hari terakhir festival ini sebenarnya sudah terbangun sebelumnya lewat penampilan grup asal London, Afriquoi. Mereka mempresentasikan musik Afrika yang diaransemen dengan musik elektronik. Hasilnya, penonton bergoyang sepanjang penampilan Afriquoi. Suara repetitif dari perkusi ditambah chant yang mudah diikuti penonton membuat penampilan mereka terasa hangat. Pada akhir penampilannya, Afriquoi memadukan unsur musik house dengan iringan perkusi Afrika. Momen ini semakin membuat penonton larut dan semakin lepas berjoget.
 
Aksi menarik lain datang dari Tuku Kame, grup asal Malaysia Timur. Mereka berhasil membuat seluruh penonton bergoyang lewat musik Melayu yang diaransemen groovy. Identitas Tuku Kame sebagai band asal Borneo tetap terlihat dengan penggunaan instrumen sape. Karakter orkes Melayu juga direpresentasikan dengan baik lewat akordeon.  Tampil dengan formasi sembilan pemusik, Tuku Kame menghadirkan vibes festival yang kuat, nuansa big band yang menghadirkan musik fussion dengan pendekatan instrumen tradisional.
 
Musisi asal Jawa Barat, Indonesia, yang kini menetap di Bali, Rizal Hadi, turut mewarnai hari terakhir Rainforest World Music Festival. Rizal Hadi hadir dengan proyek Rizal Hadi & Folk yang membawakan lirik-lirik dengan muatan isu lingkungan. Rizal Hadi memainkan instrumen buatannya sendiri yang diberi nama rasendriya, yaitu instrumen berbasis bambu yang menggabungkan tiga instrumen sekaligus; gitar, cemplung, dan perkusi. Secara impresif, instrumen buatan Rizal mampu dimainkan untuk melibas berbagai macam genre. Meski mengusung embel-embel folk, dalam penampilannya Rizal juga memasukan unsur funk, groove, dan rock. 
 
Rainforest World Music Festival 2023 ditutup dengan Big Mountain, grup asal Amerika Serikat dan Jamaika, Big Mountain. Band dengan karakteristik musik Jamaika yang kuat ini berhasil menjadi klimaks festival ini.
 
Selain nama-nama di atas, musisi yang tampil antara lain Rastak (Iran), Chatusram (India), Fasylive (Maldives), Gipsy King featuring Tonino Baliardo (Perancis), dan Zee Avi (Malaysia).
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(ASA)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan