Kolaborasi ini digagas oleh Urban Gigs dengan nama proyek Unreleased Project. Aksi kolaborasi ini akan diboyong ke sembilan kota, yaitu Jakarta, Medan, Pekanbaru, Palembang, Bandung, Lampung, Semarang, Surabaya, dan Makassar.
Tidak hanya menggabungkan dua grup dalam satu panggung. Kolaborasi ini juga melibatkan music director dari luar grup itu, antara lain Gerald Situmorang yang menangani Barasuara & Scaller, Indra Perkasa yang menangani Silampukau & The Hydrant, dan Aksan Sjuman yang menangani Mocca & Payung Teduh.
Para grup musik bukan saja ditantang menyatukan aransemen. Mereka juga diminta membuat dua lagu baru hasil kolaborasi. Nantinya, lagu-lagu dari enam proyek kolaborasi itu akan dikemas dalam album yang rencananya juga akan dirilis dalam format piringan hitam.
“Rencananya nanti lagu-lagu hasil kolaborasi itu akan dirilis dalam boxset piringan hitam 7 inci, satu plat dua lagu dan jadi ada enam plat,” kata David Tarigan yang ditunjuk sebagai Music Director proyek ini.
Dalam jumpa pers Urban Gigs Unreleased Project, yang digelar di Kawasan Niaga Terpadu Sudirman, pada Rabu (22/2/2017), sejumlah musisi yang membeberkan proses kreatif proyek kolaborasi ini.
“The Hydrant dan Silampukau akan berkolaborasi di Bali, mereka akan compose lagu bareng di sana,” kata Indra Perkasa.
David yang juga dikenal sebagai penggerak pengarsipan musik Irama Nusantara memberikan pandangannya bahwa proyek kolaborasi ini kedepannya akan menjadi penanda era musik di Indonesia.
“Kami hanya berpikir menghasilkan karya bagus yang bisa menjadi penanda zaman. Band-band ini akan jadi legenda pastinya, bukan tidak mungkin sepuluh tahun kemudian anak-anak muda membicarakan kembali proyek kolaborasi ini,” kata David.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id