Penggagas The Papandayan Jazz Fest, Bobby Renaldy mengatakan, acara tersebut mendapat berbagai apresiasi serta jumlah penonton yang membeludak setiap harinya dari berbagai daerah. Terutama di hari terakhir TPJF 2022 pada Minggu, 30 Oktober, penonton masih terus berdatangan untuk menyaksikan penampilan para musisi.
"Sampai hari ini, hari terakhir, saya melihat respons dari jumlah penonton, kemudian saya dengar komen-komen dari sesama musisi, kemudian dari para penonton, pecinta musik, saya dengar juga ada yang setiap tahun hadir, dan mereka saya dengar tahun demi tahun TPJF ini selalu ada hal-hal yang menarik baru," ujar Bobby kepada Medcom.id di Hotel The Papandayan, Jalan Gatot Subroto, Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu, 30 Oktober 2022.
Bobby menuturkan, TPFJ 2022 pun mendapat berbagai apresiasi karena menghadirkan warna baru dari peogram music clinic. Program tersebut, lanjut Bobby, sengaja dihadirkan sebagai upaya edukasi musik berbagai genre terutama jazz yang bisa menambah wawasan bagi masyarakat.
"Mereka selain perform juga memberikan music clinic, dan semuanya berbagi ilmunya. Dan menurut saya itu sangat penting kita berbicara TPJF ini sebagai destinasi dari program musik," bebernya.
Menurut Bobby, TPFJ 2022 memberikan pembaharuan terkait musik jazz yang mulai digandrungi oleh masyarakat, bahkan dipadukan dengan genre musik lain seperti pop dan disco house. Hal itu diakuinya, menunjukkan perkembangan musik jazz yang dihadirkan TPFJ 2022 mampu memberikan warna berbeda.
"Dalam penyelenggaraan tahun ini nilai-nilai bermusik saya melihat adanya kebaruan dalam musik jazz yang dibawakan oleh para musisi-musisi muda. Sehingga TPJF ini adalah arena salah satu wahana untuk menghadirkan kebaharuan dalam musik jazz," ungkapnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News