Lirik dan Makna Lagu 'Kalah Weton’

Jakarta: “Kalah Weton” menjadi salah satu lagu populer yang kerap dinyanyikan oleh beberapa sinden ternama. Mulai dari Silvy Kumalasari hingga Niken Salindry.
 
“Kalah Weton” adalah lagu yang diciptakan oleh Nur Mahfudz atau Kemput STS. Lagu ini telah dirilis pada 2 Desember 2024.
 
Namun, popularitas lagu “Kalah Weton” mulai meroket setelah dinyanyikan oleh penyanyi dangdut Dinda Teratu. Video penampilannya pun telah ditonton sebanyak 11 juta kali di YouTube. 

Banyaknya penyanyi yang membawakannya, termasuk Silvy Kumalasari dan Niken Salindry, membuat lagu “Kalah Weton” semakin mencuri perhatian banyak orang.
 
 

baca juga:    Ungkapan Kasih Sayang Seorang Ayah, Ini Lirik dan Makna Lagu "Nina" - .Feast

 

Makna Lagu “Kalah Weton”

Makna lagu ini sangat mendalam dan menyentuh. “Kalah Weton” menggambarkan kisah cinta yang kandas karena restu orang tua.
 
Berdasarkan liriknya, lagu “Kalah Weton” menceritakan perasaan seseorang yang sudah terlanjur berjuang dan merasa sangat nyaman dalam suatu hubungan. Namun, semua usaha dan kenyamanan itu menjadi sia-sia karena hubungan tersebut tidak mendapatkan restu dari orang tua, terutama karena alasan weton atau perhitungan hari kelahiran yang dianggap tidak cocok.
 
Lagu ini bisa dianggap sebagai sebuah ungkapan permohonan kepada Tuhan agar diberikan kekuatan untuk menghadapi kenyataan pahit tersebut.
 

Lirik Lagu “Kalah Weton” Beserta Artinya

wes kadung sayang
(Sudah terlanjur sayang)
wes kadung berjuang
(Sudah terlanjur berjuang)
ati wes nyaman ra sido bebojoan
(Hati sudah nyaman, namun tak jadi menikah)
 
satuanku telu
(Angka kelahiranku tiga)
satuanmu wolu jare
(Angka kelahiranmu delapan) 
wong tuamu di iung ra ketemu
(Kata orang tuamu dihitung tidak cocok)
 
abot sanggane
(Berat rasanya)
wong tuo ramarengke
(Orang tua tidak merestui)
kok koyo ngene nasib seng tak rasakke
(Mengapa nasib yang kurasakan seperti ini?)
 
ngopo awak dewe mbiyen kepetuk
(Mengapa dulu kita harus bertemu?)
yen akhire ati iki seng diremuk
(Jika akhirnya hati ini yang dihancurkan)
kabeh kui ora seng tak jaluk
(Semua ini tidak aku minta)
jare wong tuamu wetone ora gatuk
(Kata orang tuamu, weton kita tidak cocok)
 
loro koyo di pateni nanging ora mati
(Sakitnya bagai dibunuh, tapi tidak mati)
duh gusti paringi kuat ati
(Ya Tuhan, berikanlah kekuatan hati)
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di

Google News