"Media itu harus bisa mewadahi semua jenis musik. Namun sebagai jurnalis, kita harus bisa memilah mana musik yang oke untuk diberitakan," ujar Aziz dari Dapur Letter dalam workshop Musik Berbagi, di Jakarta, baru-baru ini.
Di kesempatan yang sama, Agustinus Shindu Alpito dari Metrotvnews.com mengungkapkan bahwa pada dasarnya jurnalis online memberitakan para pemusik dari dua jenis musik tersebut, asalkan memiliki nilai yang baik. "Layaknya warteg, kami menyediakan semua. Terserah pembaca mau membaca yang mana."
Ia menambahkan, komunitas massa yang dimiliki grup musik juga memberi pengaruh penting Sehingga kesempatan untuk meliput grup musik pun akan semakin besar karena berita tersebut akan dibaca oleh penggemar.
Iqbal dari Detik.com justru melihat telah terjadi perubahan kultur yang terjadi pada perbedaan tersebut. Saat ini, meliput musisi indie bukanlah suatu hal yang aneh lagi.
"Sekarang yang dilihat kualitas musik. Jika bagus, maka media pasti akan makan itu. Tidak ada lagi pembedaan signifikan," terangnya.
Sementara itu, Fransiscus Eko dari media cadaaz.com berpendapat, sudah tak ada lagi pengkotakan tersebut, semua disebut musisi Indonesia. Dan, tugas media online adalah memberitakan musik berkualitas yang baik.
"Online adalah teknologi yang menjawab keinginan banyak musisi dan mereka harus siap menghadapinya, entah diterima dengan baik atau tidak," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
