"Maaf, saya lihat di berita-berita musik itu haram, gitar-gitar dibakarin. Itu bagaimana Bang Haji?" ucap jamaah kepada Rhoma Irama, dikutip dari video yang beredar di YouTube.
"Gitar dibakarin? Waduh jangan. Dulu zaman Nabi Muhammad SAW enggak ada televisi. Begitu ada TV, media ini digunakan untuk dakwah. Begitu juga musik," jawab sang raja dangdut.
Rhoma menjelaskan bahwa musik bukan pintu maksiat. Justru, musik bisa menjadi sarana untuk berbuat baik. Bahkan, membawa manusia kepada kemaslahatan.
"Ketika musik ini bisa membawa kita kembali pada Allah. Contohnya, kalau manusia di belakang senjata orang beriman, dia nggak akan nembak sembarangan. Begitu juga gitar, pisau, tergantung siapa yang megang gitarnya," jelasnya.
Pelantun lagu "Pemarah" ini menekankan, musik bisa dijadikan sebagai media untuk manusia berkomunikasi. Termasuk juga media untuk berdakwah serta mengedukasi.
Sebelumnya, Uki menyebut jika musik merupakan pintu dari kemaksiatan. Dia menyebut profesi musisi bukan pekerjaan yang halal. Karena itu, Uki mengisyaratkan penyesalannya pernah menjadi musisi.
"Karena bagi saya, saya enggak bisa membanggakan. Ya Allah, saya dulu menciptakan banyak fans, banyak lagu, di hadapan Allah pada akhirnya itu enggak bisa meningkatkan derajat saya," kata Uki saat berbincang di YouTube Belajar Sunnah.
Pada akhir 1990an, Uki turut mendirikan band Peterpan yang kemudian berganti nama menjadi Noah. Dia keluar dari Noah pada 2019. Sejak itu, dia banyak terlibat dalam kegiatan dakwah.
"Terus kalau saya bilang dengan uang ini saya bisa sedekah banyak, tapi kita melakukan yang haram, enggak bisa. Jadi untuk dari segi musiknya. Karena ketika musik itu kalian enggak lakukan, otomatis kalian tuh menutup pintu khamar, pintu rokok juga, terus bercampur dengan wanita. Jadi dengan menutupnya pintu musik dan industri musik, kalian itu menutup banyak hal yang sifatnya mudarat," lanjut Uki.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
