Stubborn Heart bercerita tentang kebebalan hati seseorang dalam menjalani hubungan percintaan.
"Impossible relationship itu kan macam-macam ya, ada yang LDR (Long Distance Relationship), beda agama, dan sebagainya yang mana masing-masing pihak mengetahui bahwa relationship-nya susah. Salah satu dari orang ini sudah kehilangan faith dan yang satu lagi masih sangat kuat untuk mempertahankan. Dia lah yang punya Stubborn Heart ini," jelas Adhitia.
Menariknya, Adhitia menunjuk manajernya, Rendi Kopay, sebagai produser album. Hubungan mereka yang sudah dalam dan lama jadi kekuatan dalam membangun album ini.
"Paling dekat, serba bisa, sering banget ngobrol sama aku, dan aku benar-benar kosong, tidak ada arahan. Kalau tidak ada orang yang mengarahkan, musik yang aku buat akan menjadi Adhitia Sofyan yang sudah-sudah (akustik), Tentu saja untuk album baru ini perlu sesuatu yang beda, fresh, dan baru. Jadi orang yang paling dekat dan aku tahu serba bisa adalah Rendi Kopay," jelas Adhitia.
Seperti yang dijelaskan Adhitia di atas, album ini memperdengarkan sisi kreatif yang berbeda. Adhitia tak lagi terpaku dengan konsep musik akustik. Pada lagu "Canggu," "January 2020," Adhitia bahkan bernyanyi dengan iringan piano. Rendi sendiri juga bertindak sebagai bassist untuk album ini.
"Yang gue coba hadirkan sebetulnya sisi Mas Adhit yang enggak pernah keluar selama hidupnya."
"Stubborn Heart adalah sesuatu yang berbeda, seperti melahirkan orang yang baru," tukas Rendi Kopay.
Artwork album ini dikerjakan oleh John Navid, yang juga dikenal sebagai drummer band White Shoes & The Couples Company. John Navid yang dikenal dengan nama Uncle John itu merancang visual album dengan nuansa urban atau kota yang kental.
"Untuk menggambarkan perbedaan ini, kita jalan keliling ke beberapa tempat di kota Jakarta. Tapi yang disorot bukan chaos-nya kota Jakarta, tetapi yang disorot adalah kota yang cukup rapi, ada konflik atau keresahan tetapi nggak frustasi dan tetap santai," kata Uncle John.
Tempat pemotretan yang dipilih antara lain kamar hotel, tangga, jembatan, dan lampu kota.
Musisi yang terlibat dalam pembuatan album ini adalah Dimas Anggara (keys & synth, asisten produser), Tomy Vernando Felani (drum), Dhika Chasmala (violin), Radila Putri Charima (vokal latar).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News